ALANG ALANG KUMITIR
“Rawé-rawé rantas, malang-malang putúng”
« SERAT KACA WIRANGI
DEWA RUCI KIDUNG »
AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR
Oleh Mas Kumitir
Kepada Yth Pembaca Yang Budiman,
Artikel ini disampaikan untuk menambah wacana dan referensi untuk memperkaya pemahaman dan bisa juga untuk tujuan menambah perbendaharaan pengetahuan ajaran-ajaran jawa semata. Soal benar dan salah ajaran beliau, kami mohon agar para pembaca bisa arif dan bijaksana. Terima kasih. (Editor)
Ketika dihadapkan pada peradaban baru, banyak di antara manusia yang memilih jalan yang dianggap benar. Jalan wali adalah salah satu yang mungkin bisa membawa manusia memasuki peradaban yang penuh dengan kesadaran untuk menuju Tuhan, karena jalan wali adalah jalan menuju pembebasan…..
Syekh Siti Jenar adalah salah satu wali yang memiliki ajaran dan pemikiran kontroversial. Banyak ulama melihat ajaran Beliu dari sudut pandang tasawwuf dan menjadikan persoalan yang timbul menjadi lain, karena dianggap menyesatkan tetapi justru menjadi suatu ajaran yang sudah mencapai derajat ”fana”.
Apa dan bagaimana ajaran dan pemikiran Syekh Siti Jenar yang telah menemukan ”sejati ning urip” hidup yang lahir. Apakah ajaran dan pemikiran Beliu dapat kita petik untuk bekal kehidupan atau malah menyesatkan ….
Mari kita ungkap ajaran-ajaran Beliu serta membuka misteri yang selama ini masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan,sbb:
140 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR
001. …. tidak usah kebanyakan teori semu, karena sesungguhnya ingsun (saya) inilah Allah. Nyata ingsun yang sejati, bergelar Prabu Satmata, yang tidak ada lain kesejatiannya yang disebut sebangsa Allah.
002. Jika ada seseorang manusia yang percaya kepada kesatuan lain selain Allah SWT, maka ia akan kecewa karena ia tidak akan memperoleh apa yang ia inginkan.
003. Allah itu adalah keadaanku, lalu mengapa kawan-kawanku sama memakai penghalang? Dan sesungguhnya aku ini adalah haq Allah pun tiada wujud dua; saya sekarang adalah Allah, nanti Allah, dzahir bathin tetap Allah, kenapa kawan-kawan masih memakai pelindung?.
004. Sebenarnya keberadaan dzat yang nyata itu hanya berada pada mantapnya tekad kita, tandanya tidak ada apa-apa, tetapi harus menjadi segala niat kita yang sungguh-sungguh.
005. Tidak usah banyak bertingkah, saya ini adalah Tuhan. Ya, betul betul saya ini adalah Tuhan yang sebenarnya, bergelar Prabu Satmata, ketahuilah bahwa tidak ada tuhan yang lain selain saya.
006. Saya ini mengajarkan ilmu untuk betul-betul dapat merasakan adanya kemanunggalan. Sedangkan bangkai itu selamanya tidak ada. Adapun yang dibicarakan sekarang adalah ilmu yang sejati yang dapat membuka tabir kehidupan. Dan lagi semuanya sama. Tidak ada tanda secara samar-samar, bahwa benar-benar tidak ada perbedaan yang bagaimanapun, saya akan tetap mempertahankan tegaknya ilmu tersebut.
007. Bahwa sesungguhnya, lafadz Allah yaitu kesaksian akan Allah, yang tanpa rupa dan tiada tampak akan membingungkan orang, karena diragukan kebenarannya. Dia tidak mengetahui akan diri pribadinya yang sejati, sehingga ia menjadi bingung. Sesungguhnya nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya, diucapkan untuk menyatakan yang dipuja dan menyatakan suatu janji. Nama itu ditumbuhkan menjadi kalimat yang diucapkan Muhammad Rasulullah.
008. ….. padahal sifat kafir berwatak jisim, yang akan membusuk, hancur lebur bercampur tanah. Lain jika kita sejiwa dengan Dzat Yang Maha Luhur. Ia gagah berani, Maha Sakti dalam syarak, menjelajahi alam semesta. Dia itu pangeran saya, yang mengusai dan memerintah saya, yang bersifat wahdaniyah, artinya menyatukan diri denga ciptaan-Nya. Ia dapat abadi mengembara melebihi peluru atau anak sumpit, bukan budi bukan nyawa, bukan hidup tanpa asal dari manapun, bukan pula kehendak tanpa tujuan. Dia itu yang bersatu padu dengan wujud saya. Tiada susah payah, kodrat dan kehendak-Nya, tiada kenal rintangan, sehingga pikiran keras dari keinginan luluh tiada berdaya. Maka timbullah dari jiwa raga saya kearif-bijaksanaan saya menjumpai ia sudah ada di sana.
009. Syehk Lemah Bang namaku, Rasulullah ya aku sendiri, Muhammad ya aku sendiri,Asma Allah itu sesungguhya dirilu, ya akulah yang menjadi Allah ta’ala.
010. Jika Anda menanyakan di mana rumah Tuhan, maka jawabnya tidaklah sukar. Allah berada pada Dzat yang tempatnya tidak jauh, yaitu berada dalam tubuh manusia. Tapi hanya orang yang terpilih saja yang bisa melihatnya, yaitu orang-orang suni.
011. Rahasia kesadaran kesejatian kehidupan, ya ingsun ini kesejahteraan kehidupan, engkau sejatinya Allah, ya ingsun sejatinya Allah; yakni wujud yang berbentuk itu sejati itu sejatinya Allah, sir (rahasia) itu Rasulullah, lisan (pengucap) itu Allah, jasad Allah badan putih tanpa darah, sir Allah, rasa Allah, rahasia rasa kesejatian Allah, ya ingsun (aku) ini sejatinya Allah.
012. Adanya kehidupan itu karena pribadi, demikian pula keinginan hidup itupun ditetapkan oleh diri sendiri, tidak mengenal roh, yang melestarikan kehidupan, tiada turut merasakan sakit ataupun lelah. Suka dukapun musnah karena tidak diinginkan oleh hidup. Dengan demikian hidupnya kehidupan itu berdiri sendiri.
013. Dzat wajibul maulana adalah yang menjadi pemimpin budi yang menuju ke semua kebaikan. Citra manusia hanya ada dalam keinginan yang tunggal. Satu keinginan saja belum tentu dapat dilaksanankan dengan tepat, apalagi dua. Nah cobala untuk memisahkan Dzat wajibul maulana dengan budi, agar supaya manusia dapat menerima keinginan yang lain.
014. Hyang Widi, kalau dikatakan dalam bahasa di dunia ini adalah baka bersifat abadi, tanpa antara tiada erat dengan sakit apapun rasa tidak enak, ia berada baik disana, maupun di sini, bukan ini bukan itu. Oleh tingkah yang banyak dilakukan dan yang tidak wajar, menuruti raga, adalah sesuatu yang baru.
015. Gagasan adanya badan halus itu mematikan kehendak manusia. Di manakah adanya Hyang Sukma, kecuali hanya diri pribadi. Kelilingilah cakrawala dunia, membubunglah ke langit yang tinggi, selamilah dalam bumi sampai lapisan ke tujuh, tiada ditemukan wujud yang mulia.
016. Kemana saja sunyi senyap adanya; ke Utara, Selatan, Barat, Timur dang Tengah, yang ada di sana hanya adanya di sini. Yang ada di sini bukan wujud saya. Yang ada dalam diriku adalah hampa dan sunyi. Isi dalam daging tubuh adalah isi perut yang kotor. Maka bukan jantung bukan otak yang pisah dari tubuh, laju peasat bagaikan anak panah lepas dari busur, menjelajah Mekkah dan Madinah.
017. Saya ini bukan budi, bukan angan-angan hati, bukan pikiran yang sadar, bukan niat, buka udara, bukan angin, bukan panas, dan bukan kekosongan atau kehapaan. Wujud saya ini jasad, yang akhirnya menjadi jenazah, busuk bercampur tanah dan debu. Napas saya mengelilingi dunia, tanah, api, air, dan udara kembali ke tempat asalnya, sebab semuanya barang baru bukan asli.
018. Maka saya ini Dzat sejiwa yang menyatu, menyukma dalam Hyang Widi. Pangeran saya bersifat Jalil dan Jamal, artinya Maha Mulia dan Maha Idah. Ia tidak mau sholat atas kehendak sendiri, tidak pula mau memerintah untuk shalat kepada siapapun. Adapun shalat itu budi yang menyuruh, budi yang laknat dan mencelakakan, tidak dapat dipercaya dan dituruti, karena perintahnya berubah-ubah. Perkataannya tidak dapat dipegang, tidak jujur, jika dituruti tidak jadi dan selalu mengajak mencuri.
019. Syukur kalau saya sampai tiba di dalam kehidupan yang sejati. Dalam alam kematian ini saya kaya akan dosa. Siang malam saya berdekatan dengan api neraka. Sakit dan sehat saya temukan di dunia ini. Lain halnya apabila saya sudah lepas dari alam kematian. Saya akan hidup sempurna, langgeng tiada ini dan itu.
020. Menduakan kerja bukan watak saya. Siapa yang mau mati dalam alam kematian orang kaya akan dosa. Balik jika saya hidup yang tak kekak ajal, akan langeng hidup saya, tida perlu ini dan itu. Akan tetapi saya disuruh untuk memilih hidup ayau mati saya tidak sudi. Sekalipun saya hidup, biar saya sendiri yang menetukan.
021. …….Betapa banyak nikmat hidup manfaatnya mati. Kenikmatan ini dijumpai dalam mati, mati yang sempurna teramat indah, manusia sejati adalah yang sudah meraih ilmu. Tiada dia mati, hidup selamanya, menyebutnya mati berarti syirik, lantaran tak tersentuh lahat, hanya beralih tempatlah dia memboyong kratonnya.
022. Aku angkat saksi dihadapan Dzat-KU sendiri, susungguhnya tidak ada Tuhan selain Aku. Dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-KU, susungguhny yang disebut Allah adalah ingsun (aku) diri sendiri. Rasul itu rasul-KU, Muhammad itu cahaya-KU, aku Dzat yang hidup yang tak kena mati, Akulah Dzat yang kekal yang tidak pernah berubah dalam segala keadaan. Akulah Dzat yang bijaksana tidak ada yang samar sesuatupun, Akulah Dzat Yang Maha Menguasai, Yang Kuasa dan Yang Bijaksana, tidak kekurangan dalam pegertian, sempurna terang benderang, tidak terasa apa-apa, tidak kelihatan apa-apa, hanyalah aku yang meliputi sekalian alam dengan kodrat-KU.
023. Janganlah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah keberadaan Allah. Disebut Imannya Iman.
024. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah tempat manunggalnya Allah. Disebut Imannya Tauhid.
025. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah sifatnya Allah. Disebut Imannya Syahadat.
026. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kewaspadaan Allah. Disebut Imannya Ma’rifat.
027. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah menghadap Allah. Disebut Imannya Shalat.
028. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kehidupannya Allah. Disebut Imannya Kehidupan.
029. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kepunyaan dan keagungan Allah. Disebut Imannya Takbir.
030. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau adalah pertemuan Allah. Disebut Imannya Saderah.
031. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kesucian Allah. Disebut Imannya Kematian.
032. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau adalah wadahnya Allah. Disebut Imannya Junud.
033. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah bertambahnya nikmat dan anugrah Allah. Disebut Imannya Jinabat.
034. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah asma Nama Allah. Disebut Imannya Wudlu.
035. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah ucapan Allah. Disebut Imannya Kalam.
036. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah juru bicara Allah. Disebut Imannya Akal.
037. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah wujud Allah, yaitu tempat berkumpulnya seluruh jagad makrokosmos, dunia akhirat, surga neraka,arsy kursi, loh kalam, bumi langit, manusia, jin, iblis laknat, malaikat, nabi, wali, orang mukmin, nyawa semua, itu berkumpul di pucuknya jantung, yang disebut alam khayal (ala al-khayal). Disebut Imannya Nur Cahaya.
038. Yang disebut kodrat itu yang berkuasa, tiada yang mirip atau yang menyamai. Kekuasannya tanpa piranti, keadaan wujudnya tidak ada baik luar maupun dalam merupakan kesatuan, yang beraneka ragam.
039. Iradat artinya kehendak yang tiada membicarakan, ilmu untuk mengetahui keadaan, yang lepas jah dari panca indra bagaikan anak gumpitan lepas tertiup.
040. Inilah maksudnya syahadat: Asyhadu berarti jatuhnya rasa, Ilaha berarti kesetian rasa, Ilallah berarti bertemunya rasa, Muhammad berartihasil karya yang maujud dan Pangeran berarti kesejatian hidup.
041. Mengertilah bahwa sesungguhnya inisyahadat sakarat, jika tidak tahu maka sakaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya sperti hewan.
042. Syahadat allah, allah badan lebur menjadi nyawa, nyawa lebur menjadi cahaya, cahaya lebur menjadi roh, roh lebur menjadi rasa, rasa lebur sirna kembali kepada yang sejati, tinggalah hanya Allah semata yang abadi dan terkematian. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).
043. Syahadat Ananing Ingsun, Asyhadu keberadaan-KU, La Ilaha bentuk wajahku, Ilallah Tuhanku, sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Aku, yaitu badan dan nyawa seluruhnya. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).
044. Syahadat Panetep Panatagana yaitu, yang menjdai bertempatnya Allah, menghadap kepada Allah, bayanganku adalah roh Muhammad, yaitu sejatinya manusia, yaitu wujudnya yang sempurna. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).
045. Kenikmatan mati tak dapat dihitung ….tersasar, tersesat, lagi terjerumus, menjadikan kecemasan, menyusahkan dalam patihnya, justru bagi ilmu orang remeh…..
046. Segala sesuatu yang wujud, yang tersebar di dunia ini, bertentangan denga sifat seluruh yang diciptakan, sebab isi bumi itu angkasa yang hampa.
047. Shalat limakali sehari adalah pujian dan dzikir yang merupakan kebijaksanaan dalam hati menurut kehendak pribadi. Benar atau salah pribadi sendiri yang akan menerima, dengan segala keberanian yang dimiliki.
048. Pada permulaan saya shalat, budi saya mencuri, pada waktu saya dzikir, budi saya melepaskan hati, menaruh hati kepada seseorang, kadang-kadang menginginkan keduniaan yang banyak, lain dengan Dzat Maha yang bersama diriku, Nah, saya inilah Yang Maha Suci, Dzat Maulana yang nyata, yang tidak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibayangkan.
049. Syahadat, shalat, dan puasa itu adalah amalan yang tidak diinginkan, oleh karena itu tidak perlu dilakukan. Adapun zakat dan naik haji ke Makkah, keduanya adalah omong kosong. Itu semua adalah palsu dan penipuan terhadap sesama manusia. Menurut para auliya’ bila manuasia melakukannya maka dia akan dapat pahala itu adalah omong kosong, dan keduanya adalah orang yang tidak tahu.
050. Tiada pernah saya menuruti perintah budi, bersujud-sujud di masjid mengenakan jubah, pahalanya besok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala, berbelang. Sesungguhnya hal itu tidak masuk akal. Di dunia ini semua manusia adalah sama. Mereaka semua mengalami suka duka, menderita sakit dan duka nestapa, tiada bedanya satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya, Siti Jenar, hanya setia pada satu hal, saja, yaitu Gusti Dzat Maulana.
051. ….Gusti Dzat Maulana. Dialah yang luhur dan sangat sakti, yang berkuasa Maha Besar, lagi pula memiliki dua puluh sifat, kuasa atas segala kehendak-Nya. Dialah Maha Kuasa pangkal mula segala ilmu, Maha Mulia, Maha Indah, Maha Sempurna, Maha Kuasa, Rupa warna-nya tanpa cacat, seperti hamba-Nya. Di dalam raga manusia ia tiada tanpak. Ia sangat sakti menguasai segala yang terjadi, dan menjelajahi seluruh alam semesta, Ngindraloka.
052. Hyang Widi, wjud yang tak tampak oleh mata, mirip dengan ia sendiri, sifat-sifatnya mempunyai wujud, sperti penampakan raga yang tiada tanpak. Warnanya melambangkan keselamatan, tetapi tanpa cahaya atau teja, halus, lurus terus menerus, menggambarkan kenyataan tiada dusta, ibaratnya kekal tiada bermula, sifat dahulu yang meniadakan permulaan, karena asal diri pribadi.
053. Mergertilah bahwa sesungguhnya ini syahadat sakarat, jika tidak tahu maka sekaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya seperti hewan.
054. Syekh Siti Jenar mengetahui benar di mana kemusnahan anta ya mulya, yaitu Dzat yang melanggengkan budi, berdasarkan dalil ramaitu, ialah dalil yang dapat memusnahkan beraneka ragam selubung, yaitu dapat lepas bagaikan anak panah, tiada dapat diketahui di mana busurnya. Syari’at, tarekat, hakekat, dan ma’rifat musnah tiada terpikirkan. Maka sampailah Syekh Siti Jenar di istana sifat yang sejati.
055. Kematian ada dalam hidup, hidup ada dalam mati. Kematian adalah hidup selamanya yang tidak mati, kembali ke tujuan dan hidup langgeng selamanya, dalam hidup ini adalah ada surga dan neraka yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Jika manusia masuk surga berarti ia senang, bila manusia bingung, kalut, risih, muak, dan menderita berarti ia masuk neraka. Maka kenikmatan mati tak dapat dihitung.
056. Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis. Oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca indera, tidak dapat dipakai sebagai pegangan hidup. Akal dapat menjadi gila, sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagiaan orang lain. Dengki juga akan menimbulkan kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya membawa manusia ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah sampai sedemikian parahnya manusia biasanya baru menyesali perbuatannya.
057. Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, tulang, dan sumsum busa rusak dan bagaimana cara Anda memperbaikinya. Biarpun bersembahyang seribu kali setiap barinya akhirnya mati juga. Meskipun badan Anda, Anda tutupi akhirnya kena debu juga. Tetapi jika penampilan bentuknya seperti Tuhan, apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa tidak dapat. Alam semesta ini adalah baru. Tuhan tidak akan membentuk dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan baru.
058. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini pada hakikatnya adalah perbuatan Allah. Berbagai hal yang dinilai baik maupun buruk pada hakikatnya adalah dari Allah juga. Jadi sangat salah besar bila ada yang menganggap bahwa yang baik itu dari Allah dan yang buruk adalah dari selain Allah. Oleh karena itu Af’al allah harus dipahami dari dalam dan dari luar diri manusia. Misalnya saat manusia menggoreskan pensil, di situlah terjadi perpaduan dua kemampuan kodrati yang dipancarkan oleh Allah kepada makhluk-Nya, yaitu kemampuan gerak pensil. Tanah yang terlempar dari tangan seseorang itu adalah berdasar kemampuan kodrati gerak tangan seseorang, ”maksudnya bukanlah engkau yang melempar, melainkan allah yang melempar ketika engkau melempar.
059. Di dunia ini kita merupakan mayat-mayat yang cepat juga akan menjadi rusak dan bercampur tanah. Ketahuilah juga bahwa apa yang dinamakan kawulo-gusti tidak berkaitan dengan seorang manusia biasa seperti yang lain-lain. Kawulo dan Gusti itu sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat memisahkan diriku dari mereka. Tetapi hanya untuk saat ini nama kawula-gusti itu belaku, yakni selama saya mati. Nanti kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan kawulo lenyap, yang tinggal hanya hidupku sendiri, ketentraman langgeng dalam Anda sendiri. Bial kamu belum menyadari kata-kataku, maka dengan tepat dapat dikatakan bahwa kamu masih terbenam dalam masa kematian. Di sini memang terdapat banyak hihuran macam warna. Lebih banyak lagi hal-hal yang menimbulkan hawa nafsu. Tetapi kau tidak melihat, bahwa itu hanya akibat panca indera. Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan cepat lenyap. Gilalah orng yang terikat padanya. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian, satu-satunya yang ku usahakan ualah kembali kepada kehidupan.
060. Bukan kehendak, angan-angan, bukan ingatan, pikir atau niat, hawa nafsupun bukan, bukan juga kekosongan atau kehampaan, penampilanku bagai mayat baru, andai menjadi gusti jasadku dapat busuk bercampur debu, napsu terhembus ke segala penjuru dunia, tanah, api, air kembali sebagai asalnya, yaitu kembali menjadi baru.
061. Bumi, langit dan sebagainya adalah kepunyaan seluruh manusia. Manusialah yang memberi nama. Buktinya sebelum saya lahir tidak ada.
062. Sesungguhnya pada hakikatnya tidak ada perbedaan antara ajaran Islam dengan Syiwa Budha. Hanya nama, bahasa, serta tatanan yang berbeda. Misalnya dalam Syiwa Budha dikenal Yang Maha Baik dan Pangkal Keselamatan, sementara dalam Islam kita mengenal Allah al Jamal dan as Salam. Jika Syiwa dkenal sebagai pangkal penciptaan yang dikenal dengan Brahmana maka dalam Islam kita mengenal al Khaliq. Syiwa sebagai penguasa makhluk disebut Prajapati, maka dalam Islam kita mengenal al Maliku al Mulki. Jika Syiwa Maha Pemurah dan Pengasih disebut Sankara, maka dalam Islam kita mengena ar-Rahman dan ar-Rahim.
063. Kehilangan adalah kepedihan. Berbahagialah engkau, wahai musafir papa, yang tidak memiliki apa-apa maka tidak akan pernah kehilangan apa-apa.
064. Jika engkau kagum kepada seseorang yang engkau anggap Wali Allah, jangan engkau terpancang pada kekaguman akan sosok dan perilaku yang diperbuatnya. Sebab saat seseorang berada pada tahap kewalian, maka keberadaab dirinya sebagi manusia telah lenyap, tenggelam ke dalam al Waly.
065. Kewalian bersifat terus menerus, hanya saja saat tenggelam dalam al Waly. Berlangsungnya Cuma beberapa saat. Dan saat tenggelam ke dalam al Waly itulah sang wali benar-benar menjadi pengejawantahan al Waly. Lanaran itu sang wali memiliki kekeramatan yang tidak bisa diukur dengan akal pikiran manusia, dimana karamah itu sediri pada hakekatnya pengejawantahan al Waly. Dan lantaran itu pila yang dinamakan karamah adalah sesuatu diluar kehendak sang wali pribadi. Semua itu semata-mata kehendak-Nya mutlak.
066. Kekasih Allah itu ibarat cahaya. Jika ia berada di kejahuan, kelihatan sekali terangnya. Namun jika cahaya itu didekatkan ke mata, mata kita akan silau dan tidak bisa melihatnya dengan jelas. Semakin dekat cahaya itu kemata maka kita akan semakin buta tidak bisa melihatnya.
067. Engkau bisa melihat cahaya kewalian pada diri seseorang yang jauh darimu. Nemun engkau tidak bisa melihat cahaya kewalian yang memancar dari diri orang-orang yang terdekat denganmu.
068. Saya hanya akan memberi sebuah petunjuk yang bisa digunakan untuk meniti jembatam (shiratal mustaqim) ajaib ke arahnya. Saya katakan ajaib karena jembatan itu bisa menjauhkan sekaligus mendekatkan jarak mereka yang meniti dengan tujuan yang hendak dicapai.
069. Bagi kalangan awan, istighfar lazimnya dipahami ebagai upaya memohon ampun kepada Allah sehingga mereka memperoleh pengampunan. Tetapi bagi para salik, istighfar adalah upaya pembebasan dari belenggu kekakuan kepada Allah sehingga memperoleh ampun yang menyingkap tabir ghaib yang menyelubungi manusia. Sesungguhnya di dalam asma al Ghaffar terangkum makna Maha Pengampun dan juga Maha menutupi, Maha Menyembunyikan dan Maha Menyelubungi.
070. Semua itu terika itu benar, hanya nama dan caranya saja yang berbeda. Justru ”cara” itu menjadi salah dan sesat ketika sang salik melihat menilai terlalu tinggi ”cara” yang diikutinya sehinga menafikan ”cara” yang lain.
071. Semua rintangan manusia itu berjumlah tujuh, karena kita adalah makhluk yang hidup di atas permukaan bumi. Allah membentangkan tujuh lapis langit yang kokoh di atas kita, sebagaimana bumipun berlapis tujuh, dan samuderapun berlapis tujuh. Bahkan neraka berlapis tujuh. Tidakkah anda ketahui bahwa suragapun berjumlah tujuh. Tidakkah Anda ketahui bahwa dalam beribadaaah kepada Allah manusia diberi piranti tujuh ayat yang diulang-ulang dari Al-Quran untuk menghubungkang dengan-Nya? Tidakkah Anda sadari bahwa saat Anda sujud anggota badan Anda yang menjadi tumpuan?
072. Di dunia manusia mati. Siang malam manusia berpikir dalam alam kematian, mengharap-harap akan permulaan hidupnya. Hal ini mengherankan sekali. Tetapi sesungguhnya manusia di dunia ini dalam alam kematian, sebab di dunia ini banyak neraka yang dialami. Kesengsaraan, panas, dingin, kebingungan, kekacauan, dan kehidupan manusia dalam alam yang nyata.
073. Dalam alam ini manusia hidup mulia, mandiri diri pribadi, tiada diperlukan lantaran ayah dan ibu. Ia beberbuat menurut keingginan sendiri tiada berasal dari angin, air tanah, api, dan semua yang serba jasad. Ia tidak menginginkan atau mengaharap-harapkan kerusakan apapun. Maka apa yang disebut Allah ialah barang baru, direka-reka menurut pikiran dan perbuatan.
074. Orang-orang muda dan bodoh banyak yang diikat oleh budi, cipta iblis laknat, kafir, syetan, dan angan-angan yang muluk-muluk, yang menuntun mereka ke yang bukan-bukan. Orang jatuh ke dalam neraka dunia karena ditarik oleh panca indera, menuruti nafsu catur warna : hitam, merah, kuning, serta putih, dalam jumlah yang besar sekali, yang masuk ke dalam jiwa raganya.
075. Saya merindukan hidup saya dulu, tatkala saya masih suci tiada terbayangkang, tiada kenal arah, tiada kenal tempat, tiada tahu hitam, merah, putih, hijau, biru dan kuning. Kapankah saya kembali ke kehidupan saya yang dulu? Kelahiranku di dunia alam kematian itu demikian susah payahnya karena saya memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru.
076. Kelahiranku di dunia kematian itu demikian susah payahnya karena saya memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru.
077. Keinginan baru, kodrat, irodat, samak, basar dan ngaliman )’aliman). Betul-betul terasa amat berat di alam kematian ini. Panca pranawa kudus, yaitu lima penerangan suci, semua sifat saya, baik yang dalam maupun yang luar, tidak ada yang saya semuanya iti berwujud najis, kotor dan akan menjadi racun. Beraneka ragam terdapat tersebut dalam alam kematian ini. Di dunia kematian, manusia terikat oleh panca indera, menggunakan keinginan hidup, yang dua puluh sifatnya, sehingga saya hampir tergila-gila dalam dan kematian ini.
078. Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis, oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca indera, tidak dapat dipakai sebagai pandangan hidup. Akal dapat menjadi gila, sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagian orang lain. Dengki juga akan menimbulkal kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya membawa manusia ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah samapai sedemikian parahnya manuasia biasanya baru menyesali perbuatannya.
079. Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, sungsum, bisa merusak dan bagaimana cara anda memperbaikinya. Biarpun bersembahyang seribu kali tiap harinya akhirnya mati juga. Meskipun badan anda, anda tutupi akhirnya kena debu juga. Tetapi jika penampilan bentuknya seperti Tuhan, apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa tidak dapat. Alam semesta ini adalah baru. Tuhan tidak akan membentuk dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan baru.
080. mayat-mayat berkeliaran kemana-mana, ke Utara dan ke Timur, mencari makan dan sandang yang bagus dan permata serta perhiasan yang berkilauan, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah mayat-mayat belaka. Yang naik kereta, dokar atau bendi itu juga mayat, meskipun seringkali ia berwatak keji terhadap sesamanya.
081. Orang yang dihadapi oleh hamba sahayanya, duduk di kursi, kaya raya, mempunyai tanah dan rumah yang mewah, mereka sangat senang dan bangga. Apakah ia tidak tahu, bahwa semua benda yang terdapat di dunia akan musnah menjadi tanah. Meskipun demikia ia bersifat sombong lagi congkak. Oh, berbelas kasihan saya kepadanya. Ia tidak tahu akan sifat-sifat dan citra dirinya sebagai mayat. Ia merasa dirinya yang paling cukup pandai.
082. Di alam kematian ada surga dan neraka, dijumpai untung serta sial. Keadaan di dunia seperti ini menurut Syekh Siti Jenar, sesuai dengan dalil Samarakandi ”al mayit pikruhi fayajitu kabilahu” artinya Sesungguhnya orang yang mati, menemukan jiwa raga dan memperoleh pahala surga serta neraka.
083. ”Keadaan itulah yang dialami manusia sekarang” demikian pendapat Syekh Siti Jenar, yang pada akhirnya Siti Jenar siang malam berusaha untuk mensucikan budi serta menguasai ilmu luhur dengan kemuliaan jiwa.
084. Di alam kematian terdapat surga dan neraka, yakni bertemu dengan kebahagian dan kecelakaan, dipenuhi oleh hamparan keduniawian. Ini cocok dengan dalil Samarakandi analmayit pikutri, wayajidu katibahu. Sesungguhnya orang mati itu akan mendapatkan raga bangkainya, terkena pahala surga serta neraka.
085. Surga neraka tidaklah kekal dan dapat lebur, ataupun letaknya hanya dalam rasa hati masing-masing pribadi, senang puas itulah surga, adapun neraka ialah jengkel, kecewa dalam hati. Bahwa surga neraka terdapat dia akhirat. Itulah hal yang semata khayal tidak termakan akal.
086. Sesungguhnya, meurut ajaran Islam pun, surga dan neraka itu tidak kekal. Yang menganggap kekal surga neraka itu adalah kalangan awam. Sesungguhnya mereka berdua wajib rusak dan binasa. Hanya Allah Dzat yang wajib abadi, kekal, langgeng, dan azali.
087. Sesungguhnya, tempat kebahagian dan kemulian yang disebut swarga oleh orang-orang Hindu-Budha, di dalam Islam disebut dengan nama Jannah (taman), yang bermakna tempat sangat menyenangkan yang di dalamnya hanya terdapat kebahagian dan kegembiraan. Hampir mirip dengan swarga yang dikenal di dalam Syiwa-Budha, di dalam Islam dikenal ada tujuh surga besar yang disebut ’alailliyyin,al-Firdaus, al-Adn, an-Na’im, al-Khuld, al-Mawa, dan Darussalam. Di surga-surga itulah amalan orang-orang yang baik ditempatkan sesuai amal ibadahnya selam hidup di dunia.
088. Sementara itu, tidak berbeda dengan ajaran Syiwa-Budha yang meyakini adanya Alam Bawah, yaitu neraka yang bertingkat-tingkat dan jumlahnya sebanyak jenis siksaan, Islam pun mengajarkan demikian. Jika dalam ajaran Syiwa-Budha dikenal ada tujuh neraka besar yaitu, Sutala, Wtala, Talata, Mahatala, Satala, Atala, dan Patala. Maka dalam Islam juga dikenal tingkatan neraka yaitu, Jahannam, Huthama, Hawiyah, Saqar, Jahim, dal Wail.
089. Sebetulnya yang disebut awal dan akhir itu berda dalam cipta kita pribadi, seumpama jasad di dalam kehidupan ini sebelum dilengkapi dengan perabot lengkap, seperti umur 60 tahun, disitu masih disebut sebagai awal, maka disebut masyriq (timur) yang maknanya mengangkat atau awal penetapan manusia, serta genapnya hidup.
090. Yang saya sebut Maghrib (Barat) itu penghabisan, maksudnya saat penghabisan mendekati akhir, maksudnya setelah melali segala hidup di dunia. Maka, sejatinya awal itu memulai, akhir mengakhiri. Jika memang bukan adanya zaman alam dunia atau zaman akhirat, itu semua masih dalam keadaan hidup semua.
091. Untuk keadaan kematian saya sebut akhirat, hanyalah bentuk dari bergantinya keadaan saja. Adapun sesungguhnya mati itu juga kiamat. Kiamat itu perkumpulan, mati itu roh, jadi semua roh itu kalau sudah menjadi satu hanya tinggal kesempurnaannya saja.
092. Moksanya roh saya sebut mati, karena dari roh itu terwujud keberadaan Dzat semua, letaknya kesempurnaan roh itu adalah musnahnya Dzat. Akan tetapi bagi penerapan ma’rifat hanya yang waspada dan tepat yang bisa menerapkan aturannya. Disamping semua itu, sesungguhnya semuanya juga hanya akan kembali kepada asalnya masing-masing.
093. Ketahuilah, bahwa surga dan neraka itu dua wujud, terjadinya dari keadaan, wujud makhluk itu dari kejadian. Surga dan neraka sekarang sudah tampak, terbentuk oleh kejadian yang nyata.
094. Saya berikan kiasan sebagai tanda bukti adanya surga, sekarang ini sama sekali berdasarkan wujud dan kejadian di dunia. Surga yang luhur itu terletak dalam perasaan hati yang senang. Tidak kurang orang duduk dalam kereta yang bagus merasa sedih bahkan menangis tersedu-sedu, sedang seorang pedagang keliling berjalan kaki sambil memikul barang dangangannya menyanyi sepanjang jalan. Ia menyanyikan berbagai macam lagu dengan suara yang terdengar mengalun merdu, sekalipun ia memikul, menggendong, menjinjing atau menyunggi barang dagangannya pergi ke Semarang. Ia itu menemukan surganya, karena merasa senang dan bahagia. Ia tidur di rumah penginapan umum, berbantal kayu sebagai kalang kepala, dikerumuni serangga penghisap darah, tetapi ia dapat tidur nyenyak.
095. Orang disurga segala macam barang serba ada, kalau ingin bepergian serba enak, karena kereta bendi tersedia untuk mondar-mandir kemana saja. Tetapi apabila nerakanya datang, menangislah ia bersama istri atau suaminya dan anak-anaknya.
096. Manusia yang sejati itu ialah yang mempunyai hak dan kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa, serta mandiri diri pribadi. Sebagai hamba ia menjadi sukma, sedang Hyang Sukma menjadi nyawa. Hilangnya nyawa bersatu padu dengan hampa dan kehampaan ini meliputi alam semesta.
097. Adanya Allah karena dzikir, sebab dengan berdzikir orang menjadi tidak tahu akan adanya Dzat dan sifat-sifatnya. Nama untuk menyebut Hyang Manon, yaitu Yang Maha Tahu, menyatukan diri hingga lenyap dan terasa dalam pribadi. Ya dia ya saya. Maka dalam hati timbul gagagasan, bahwa ia yang berdzikir menjadi Dzat yang mulia. Dalam alam kelanggengan yang masih di dunia ini, dimanapun sama saja, hanya manusia yang ada. Allah yang dirasakan adanya waktu orang berdzikir, tidak ada, jadi gagasan yang palsu, sebab pada hakikatnya adanya Allah yang demikian itu hanya karena nama saja.
098. Manusia yang melebihi sesamanya, memiliki dua puluh sifat, sehingga dalam hal ini antara agama Hindu-Budha Jawa dan Islam sudah campur. Di samping itu roh dan nama sudah bersatu. Jadi tiada kesukaran lagi mengerti akan hal ini dan semua sangat mudah dipahami.
099. Manusia hidup dalam alam dunia ini hanya mengadapai dua masalah yang saling berpasangan, yaitu baik buruk berpasangan dengan kamu, hidup berjodoh dengan mati, Tuhan berhadapan dengan hambanya.
100. Orang hidup tiada mersakan ajal, orang berbuat baik tiada merasakan berbuat buruk dan jiwa luhur tiada bertempat tinggal. Demikianlah pengetahuan yang bijaksana, yang meliputi cakrawala kehidupan, yang tiada berusaha mencari kemuliaan kematian, hidup terserah kehendak masing-masing.
101. Keadaan hidup itu berupa bumi, angkasa, samudra dan gunung seisinya, semua yang tumbuh di dunia, udara dan angin yang tersebar di mana-mana, matahari dan bulan menyusup di langit dan keberadaan manusia sebagai yang terutama.
102. Allah bukan johor manik, yaitu ratna mutu manikam, bukan jenazah dan rahasia yang gaib. Syahadat itu kepalsuan.
103. akhirat di dunia ini tempatnya. Hidup dan matipun hanya didunia ini.
104. Bayi itu berasal dari desakan. Setelah menjadi tua menuruti kawan. Karena terbiasa waktu kanak-kanak berkumpul dengan anak, setelah tua berkumpul dengan orang tua. Berbincang-bincanglah mereka tentang nama sunyi hampa, saling bohong membohongi, meskipun sifat-sifat dan wujud mereka tidak diketahui.
105. Takdir itu tiada kenal mundur, sebab semuanya itu ada dalam kekuasaan Yang Murba Wasesa yang menguasai segala kejadian.
106. Orang mati tidak akan merasakan sakit, yang merasakan sakit itu hidup yang masih mandiri dalam raga. Apabila jiwa saya telah melakukan tugasnya, maka dia akan kembali ke alam aning anung, alam yang tentram bahagia, aman damai dan abadi. Oleh karena itu saya tidak takut akan bahaya apapun.
107. Menurut pendapat saya. Yang disebut ilmu itu ialah segala sesuatu yang tidak kelihatan oleh mata.
108. Mana ada Hyang Maha Suci? Baik di dunia maupun di akhirat sunyi. Yang ada saya pribadi. Sesungguhnya besok saya hidup seorang diri tanpa kawan yang menemani. Disitulah Dzatullah mesra bersatu menjadi saya.
109. Karena saya di dunia ini mati, luar dlam saya sekarang ini, yang di dalam hidupku besok, yang di luar kematianku sekarang.
110. Orang yang ingin pulang ke alam kehidupan tidak sukar, lebih-lebih bagi murid Siti Jenar, sebab ia sudah paham dengan mengusai sebelumnya. Di sini dia tahu rasanya di sana, di sana dia tahu rasanya di sini.
111. Tiada bimbang akan manunggalnya sukma, sukma dalam kehingan, tersimpan dati sanubari, terbukalah tirai, tak lain antara sadar dan tidur, ibarat kaluar dari mimpi, menyusupi rasa jati.
112. Manusia tidak boleh memiliki daya atau keinginan yang buruk dan jelek.
113. Manusia tidak boleh berbohong.
114. Manusia tidak boleh mengeluarkan suara yang jorok, buruk, saru, tidak enak didengar, dan menyakiti orang lain.
115. Manusia tidak boleh memakan daging (hewan darat, udara ataupun air).
116. Manusia tidak boleh memakan nasi kecuali yang terbuat dari bahan jagung.
117. Manusia tidak boleh mengkhianati terhadap sesama manusia.
118. manusia tidak boleh meminum air yang tidak mengalir.
119. Manusia tidak boleh membuat dengki dan iri hari.
120. Manusia tidak boleh membuat fitnah.
121. Manusia tidak boleh membunuh seluruh isi jagad.
122. manusia tidak boleh memakan ikan atau daging dari hewan yang rusuh, tidak patut, tidak bersisik, atau tidak berbulu.
123. Bila jiwa badan lenyap, orang menemukan kehidupan dalam sukma yang sungguh nyata dan tanpa bandingan. Ia dapat diumpamakan dengan isinya buah kamumu. Pramana menampilkannya manunggal dengan asalnya dan dilahirkan olehnya.
124. tetapi yang kau lihat, yang nampaknya sebagai sebuah boneka penuh mutiara bercahaya indah, yang memancarkan sinar-sinar bernyala-nyala, itu dinamakan pramana. Pramana itu kehidupan badan. Ia manunggal dengan badan, tetapi tidak ambail bagian dalam suka dan dukanya. Ia berada di dalam badan.
125. Tanpa turut tidur dan makan tanpa menderita kesakitan atau kelaparan. Bila ia terpisah dari badan, maka badan ikut tertinggal tanpa daya, lemah. Pramana itulah yang mampu mengemban rasa, karena ia dihidupi oleh sukma. Kepadanya diberi anugrah mengemban kehidupan yang dipandang sebagai rahasia rasa nya Dzat.
126. Penggosokan terjadi karena digerakkan oleh agin. Dari kayu yang menjadi panas muncullah asap, kemudian api. Api maupun asap keluar dari kayu. Perhatikanlah saat permulaan segala sesuatu, segala yang dapat diraba dengan panca indera, keluar dari yang tidak kelihatan tersembunya…..
127. Ada orang yang menyepi dipantai. Mereka melakukan konsentrasi di tepi laut. Buka dua hal yang mereka pikirkan. Hanya Pencipta semesta alam yang menjdai pusat perhatiannya. Karena kecewa belum dapat berjumpa dengan-Nya, maka mereka lupa makan dan tidur.
128. Badan jasmani disebut cermin lahir, karena merupakan cermin jauh dari apa yang dicari dalam mencerminkan wajah dia yan ber-paes. Cermin batin jauh lebih dekat.
129. Siang malam terus menerus mereka lakukan shalat. Dengan tiada hentinya terdengarlah pujian dan dzikir mereka. Dan kadang mereka mencari tempat lain dan melakukan konsentrasi di kesunyian hutan. Luar biasalah usaha mereka, hanya Penciptalahyang menjadi pusat pandangannya.
130. Badan cacat kita cela, keutamaan kerendahan hati kita puji, tetapi keadaan kita ialah digerakkan dan didorong olek sukma. Tetapi sukma tidak tampak, yang nampak hanya adan.
131. Cermin batin itu bukanlah cermin yang dipakai orang-orang biasa. Cermin ini sangat istemewa, karena mendekati kenyataan. Bila kau mengetahui badan yang sejati itulah yang dinamakan kematian terpilih.
132. Bila engkau melihat badanmu, Aku turut dilihat … Bila kau tidak memandang dirimu begitu, kau sungguh tersesat.
133. Sukma tidak jauh dari pribadi. Ia tinggal di tempat itu jua. Ia jauh kalau dipandang jauh, tetapi dekat kalau dianggap dekat. Ia tidak kelihatan, karean antara Dia dan manusia terdapat kekuadaan-Nya yang meresapi segala-galanya.
134. Hyang Sukma Purba menyembunyikan Diri terhadap peglihatan, sehingga ia lenyap sama sekali dan tak dapat dilihat. Kontemplasi terhadap Dia yang benar lenyap dan berhenti. Jalan untuk menemukan-Nya dilacak kembali dari puncak gunung.
135. Tetapi Hyang Sukma sendiri tidak dapat dilihat. Cepat orang turun dari gunung dan dengan seksama orang melihat ke kiri ke kanan. Namun Dia tidak ditemukan, hati orang itu berlalu penuh duka cita dan kerinduan.
136. Hendaklah waspada terhadap penghayatan roroning atunggil agar tiada ragu terhadap bersatunya sukma, pengahayatan ini terbuka di dalam penyepian, tersimpan di dalam kalbu. Adapun proses terungkapnya tabir penutup alam gaib, laksana terlintasnya dlam kantuk bagi orang yang sedang mengantuk. Penghayatan gaib itu datang laksana lintasan mimpi. Sesungguhnya orang yang telah menghayati semacam itu berarti telah menerima anugrah Tuhan. Kembali ke alam sunyi. Tiada menghiraukan kesenangan duniawi. Yang Maha Kuasa telah mencakup pada dirinya. Dia telah kembali ke asal mulanya…..
137. Mati raga orang-orang ulama yang mengundurkan diri di dalam kesunyian hutan ialah hanya memperhatikan yang satu itu tanpa membiarkan pandangan mereka menyinpang. Mereka tidak menghiraukan kesukaran tempat tinggal mereka hanya Dialah yang melindungi badan hidup mereka yang diperlihatkan. Tak ada sesuatu yang lain yang mereka pandang, hanya Sang Penciptalah yang mereka perhatikan.
138. Yang menciptakan mengemudi dunia adalah tanpa rupa atau suara. Kalbu manusia yang dipandang sebagai wisma-Nya. Carilah Dia dengan sungguh-sungguh, jangan sampai pandanganmu terbelah menjadi dua. Peliharalah baik-baik iman kepercayaanmu dan tolaklah hawa nafsumu.
139. Bila kau masih menyembah dan memuji Tuhan dengan cara biasa, kau baru memiliki pengetahuan yang kurang sempurna. Jangan terseyum seolah-olah kau sudah mengerti, bila kau belum mengetahui ilmu sejati. Itu semua hanya berupa tutur kata. Adapun kebenaran sejati ialah meninggalkan sembah dan pujian yang diungkapkan dengan kata-kata.
140. Sembah dan puji sempurna ialah tidak memandang lagi adanya Tuhan, serta mengenai adanya sendiri tidak lagi dipandang. Papan tulis dan tulisan sudah lebur, kualitas tak ada lagi. Adamu tak dapat diubah. Lalu apa yang masih mau dipandang. Tiadak ada lagi sesuatu. Maklumilah.
Tulisan ini dikirim pada pada April 7, 2009 10:46 am dan di isikan dibawah AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR. Anda dapat meneruskan melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. r Anda bisa melewati ke akhir dan meninggalkan sebuah tanggapan. Memping saat ini tidak diperbolehkan.
226 Tanggapan - tanggapan ke “AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR”
Sungguh suatu pemahaman yang sangat mendalam yang tidak sembarang orang mampu mengerti. Begitu luhur, halus, ikhlas sehingga hampir tiada batas yang terbentang. Seandainya saya bisa langsung bertatap muka dengan beliau yang memahami ajaran ini…………………………………………..
* Anonymous Berkata:
Oktober 14, 2009 pukul 10:36 am | Balas
bukannya tidak lebih indah bertatapan dengan apa yang fahaminya???!!!
2. KItab Negara Kertagama « ANGKERS Berkata:
April 11, 2009 pukul 3:05 pm | Balas
[...] AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR [...]
3. adys Berkata:
April 12, 2009 pukul 2:51 pm | Balas
benar-benar ajaran mencari kehidupan yang sejati
4. mesin kasir Berkata:
April 14, 2009 pukul 8:36 am | Balas
manunggal ing kawulo gusti
5. ki-badrunpamungkas Berkata:
April 24, 2009 pukul 12:54 pm | Balas
Perlu dikaji lg pak lek.mana yg singgit mana yg pininggit,endi sing sarak endi sing sirik.ojo di gebyah uyah.medarne ngelmu di delok 2 papan ngowo empan.
6. ki-badrunpamungkas Berkata:
April 24, 2009 pukul 12:56 pm | Balas
Perlu dikaji lg pak lek.mana yg singgit mana yg pininggit,endi sing sarak endi sing sirik.ojo di gebyah uyah.medarne ngelmu di delok 2 papan ngowo empan.Ojo mek waton muni tp munio kang mowo watonan.
7. sugeng Berkata:
Mei 2, 2009 pukul 7:08 am | Balas
satrio piningit adalah manusia yang sah di pinggit “dijadikan tuhan” sebagai utusan yang hak dan nyata untuk mengajarkan ajaran mengenai ada dan wujud keberadaan tuhan yang mudah sekali di ingat-ingat dan di dzikiri oleh mata hati.
tuhan itu di mana-mana, tetapi tidak di mana-mana
* Anonymous Berkata:
September 1, 2009 pukul 3:48 am | Balas
tuhan itu kita
o Anonymous Berkata:
Oktober 14, 2009 pukul 10:38 am
wahdatulwujud itu AKU bukan kita
8. sugeng Berkata:
Mei 2, 2009 pukul 7:13 am | Balas
pembawa ajaran ini memang luar biasa… tapi satu hal yang kepengen saya tanyakan… apakah pembawa ajaran ini percaya mengenai adanya seorang wasithah sebagai utusan tuhan untuk menyampaikan mengedai keberadaan tuhan. ??
9. brayatpengging Berkata:
Mei 3, 2009 pukul 4:54 pm | Balas
Salam taklim,
Setuju dengan tulisan pembuka , untuk mengetahui kebenaran tuntunan Kajenar seseorang harus jadi pelaku bukan penonton apalagi dalam ibadah apapun agama yang dianut ibadah tidak boleh ecek ecek karena agama adalah ketetapan baku hidup mati manusia .
Kajenar memberi tuntunan bagaimana mewujudkan ketetapan ( agama ) yang sudah ada pada tiap tiap pribadi , maka Kajenar menolak adanya faham , anutan atau aliran bahkan mashab yang semuanya hanya akan menjadi hijab bagi manusia , pada puncak tuntunan nya Kajenar membawa para sakabat dan shohibnya untuk sama berikran ” Aku adalah kamu dan kamu adalah aku ” , ikrar ini diucapkan setelah masing masing bersyahadah
” tak ada tuhan yang ada Alllok dan aku Muhammad abdi dan rasulullah ”
, Manunggaling kawula gusti adalah syariat nyata dalam upaya menafikan tuhan yang ada di balik tiap tiap jasad manusia , setelah tuhan diri ditemukan maka segera ditundukkan dan dimusnahkan ( dinafikan ) , maka dikatakan Kajenar dunia ini adalah alam semu atau alam kematian ( bagi tuhan ) , bahayanya jika tuhan tidak dimatikan akan menjadikan setiap orang itu punya angleh ( kecenderungan } jadi fir’aun , matinya tuhan adalah alamt tunduknya jasad pada jisim dimana jisim adalah ruh Allloh yang menjadi karakter pribadi seseorang , jasad adalah hardware dan jisim adalah software apajadinya jika computer ini tanpa software , kesatuan unit itulah disebut Manunggaling Kawula Gusti , jasad adalah ngawula pada Jisim,
Dazt iman adalah wujud dari penunggalan ( ahad ) , iman yang terurai diatas adalah af’al iman ( wahdaniyah ) dan iman terurai karena ” aku dalah kamu ” Aku adalah hakikat yang nyata dan kamu adalah syariat sesungguhnya ” maka dalam wahdah hakikat dan syariat menyatu ( ahad ) hingga tak terpisahkan , ini adalah dasar karakter Muhammad yang harus diikuti kalo mau jadi ahli sunah , sekarang kebanyakan yang ada adalah justru ahli bid’ah dan plagiator ( penjiplak perilaku dan penampilan ).
Iman fi qolbi ma’rifatullah ( iman itu pada hati yang mengenal alloh ),pada awal hadis disebut ” antu’minu ( kamu percaya ) , satu kata yang menunjuk pada karakter Qalbu , dimana pada kalbu itu berdiri syariat ( syaroa ) atau ketetapan , Qalbu adalah syariat adanya Allloh , qalbu adalah syariat adanya malaikat , syariat adanya kitabullah , sebagaimana arkanul iman , islam wal ihsan , semua ini bukan kerja sepele karena nabi Muhammad saw membinanya selama 13 th ( periode Ma’kah ) . Syeh Kajenar menganggap dunia ini adalah kematian karena beliau melihat kenyataan bahwa saat ini banyak bangkai pada beribadah , bangkai adalah jasad atau hard ware yang bertindak tanpa jisim atau software , sedang jisim adalah sifating nyawa , sekarang pada zaman yang disebut modern keadaan itu makin jelas nyatanya 99,99% majlis pengkajian agama didunia ini hanya mbahas agama mbahas ibadah , terlebih dalam hal tauhid banyak kepalsuan , peristiwa Sunami , Lapindo dan Ponari adalah bukti nyata penyimpangan agama , secara tak langsung Alloh telah dijadikan berhala baru , disembah jika diperlukan saja , bahkan ada yang berani menjadikan ibadah sebagai proyek memperkaya diri , kebejatan menyata dimana mana sampai agama jadi ajang pungli dan korupsi .
Siapa penolong agama Allloh
Siapa penolong ditolong Allloh .
masih adakah Jenar & Pengging lagi..
Ada..
.
10. Rere Berkata:
Mei 3, 2009 pukul 8:38 pm | Balas
Akulah Jenar & Pengging Sejati.
Sepertinya Allah gak perlu pertolongan hambanya, karena itu hanya pertanyaan kpd anak kecil yang gak perlu dijawab. Semenjak jagat raya ini diciptakan tidak satupun makhluq yang menolong & membantu perbuatan Allah, lha Allah sendiri kok yang menciptakan makhluqnya, sementara makhluqnya belum ada Allah sudah ada !!!, dan yang ada(wujud) hanyalah Allah hingga saat ini.
Manusia ini adalah bayang bayang Tuhan(adam), dimana Tuhan akan bertajjali menampakan ke AgunganNya pada bayang-bayangNya
jadi Allah gak butuh pertolongan dan gak perlu dotolong, agama(aturan) hanyalah untuk manusia bukan untuk Allah, gak ada agama, gak ada manusia, gak ada yang nolong, Allah tetep Allah dari sejak dulu kala (Al-Qodim)
11. kawuloning gusti Berkata:
Mei 8, 2009 pukul 3:14 pm | Balas
allah itu mempunyai kehendak, nyata, dan bergerak.
jadi apapun keadaannya dan apapun ucapan para petinggi agama atau suatu aliran berkata hidayah atau wangsit dll. ternyata jika dipahami dan dirasakan itu semua karena kekuatan daya rasa dan pikiran kita untuk mencarinya. dan pasti gusti akan menghendaki karena gusti moho kaweruh lan wicaksono.
kesimpulannya jika kita menginginkan sesuatu pasti kita akan ditunjukkan pada sesuatu itu walaupun kita tidak menyukai sesuatu itu. karena disitulah petunjuk yang datang di tempat yang tak terduga.
jadi sesungguhnya gusti pun berpikir. orang ini saya kabulkan do’anya secara nyata pasti akan sombong. makanya qodrat dan irodat bahasa muslimnya,
12. Hananing Ening Berkata:
Mei 14, 2009 pukul 8:48 am | Balas
Saya sepihak dengan ajaran syeh siti jenar bahkan sampai sekarangpun saya mengikuti ajaran beliau,orang-orang sesudah syeh siti jenar adalah tan malaka,dan prabu siliwangi. Sebenarnya cerita adam dan hawa adalah seloka agar kita bisa berpikir dan menemukan jalan Allah. Dikatakan bahwa telah lahir 4 agama yaitu,taurat (aurot), zabur (berdiri), injil/anjala (turunkan) dan quran (selamat) maka dimaktupkan dalam kehidupan manusia apabila engkau (pria) memiliki napsu sehingga membuat kelaminmu (qodhim) berdiri maka turunkanlah niscaya engkau akan selamat. Dilihat dari ukuran dzat;manusia terdiri dari 4 dzat Allah yaitu amara,sophiah,awamah,dan mutmainah. Keempat itu adalah sedulur papat dan siapa kelima pancer? yaitu diri kita sendiri dimana kita yang akan memimpin mereka,apabila kita ajak mereka baik maka mereka akan menurut menjadi baik apabila tidak maka mereka akan menjadi tidak baik pula. Setelah kita bertemu dengan manunggaling kawula gusti maka saudara 4 kita itu akan berubah menjadi 3 yaitu hayun,qodhim dan layamut dan ketika kita melewati masa yang disempurnakan akan menjadi 2 yaitu antara kita dan dia (saudara). Tugas saudara ini adalah menuntun kita ke syurga (atau dalam kata lain jika kita nanti kembali ke rahmatullah akan dituntun saudara kita ini dan segala pertanggungjawaban kita selama hidup). Syeh sitti jenar mengatakan bahwa “Aku/ingsun ini adalah Allah” itu adalah benar memang beliau ini sudah dalam tahap makhrifat dimana dia sudah bertemu dengan saudara bathin (prabu satmata) dan anak bathinnya (tidak dikatakan). Anak bathin ini berperan sebagai Allah letaknya didada sebelah kiri kita,nantinya saudara bathin ini yang akan menuntun kita pulang ke anak bathin/Allah. Padahal sebenarnya anak bathin ini juga punya nama,mengapa dinamakan anak bathin dan bagaimana posisinya dalam jajaran Ilahi? Dikatakan anak karena dia tidak dilahirkan oleh ayah atau ibu muncul dengan sendirinya karena kita melafadzkan nama Allah tiap saat,posisi dijajaran Ilahi adalah Dia itulah Allah yang sebenarnya yang tinggal didada kita sebelah kiri (qolbu) dan saudara tinggal didada sebelah kanan, mungkin beliau (SS.Jenar) tidak mau mengumbar.Benar juga orang yang dekat dengan Allah setidaknya dia sudah bisa dialog dengan saudara bathin maka ketika dikubur dia tidak akan jadi bangkai atau membusuk dimakan tanah justru ketika 7 langkah dari tempat yang dikuburkan maka jasad tersebut akan hilang dan tidak ada yang tersisa.Kembali ke jaman adam / hawa bahwa sebenarnya adam hawa itu adalah kita dimana dikatakan “jangan engkau makan buah qoldi itu hawa karena aku akan menurunkanmu ke bumi dan menyuruhmu bercocok tanam” artinya buah quldi ini adalah buah zakar (pria) dan “apabila menyentuhnya maka engkau akan berjalan dengan perutmu” artinya seorang pria dan wanita yang nyampur dan ketika itu mereka saling bertemu perut dengan perut dan akibat dari itu akan menghasilkan anak sehingga kita harus dipaksa kerja/bercocok tanam untuk menghidupi keluarga.
Untuk saudara sekalian saya mohon maaf atas kelancangan saya ini,dan tidak mengurangi rasa hormat seluruh yang saya sampaikan ini adalah benar-benar terjadi dan saya juga melaksanakannya begitu juga dengan ikhwan/saudara saya yang lainnya.Mohon maaf sebelumnya
* sutomo Berkata:
November 21, 2009 pukul 3:46 pm | Balas
setuju pendapat anda, anda tinggal dimana saya ingin kenalan langsung.
* Dwi Susanto Berkata:
Maret 27, 2010 pukul 3:05 am | Balas
to: Hananing Ening
mhon petunjuk untuk lbih memahami diri sejati………. dan ajaran siti jenar
mohon di bls
o Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:24 pm
memahami diri sendiri perlu yakin dan cuma yakin.
akal amal budi agk bisa menyaring,,,, yang bisa menyaring suara hati,,, tapi gak semua bisa karna hati ditutupi amal budi yang bnyak mrusak.
arti yakin percaya
maksut yakin tanpa ragu sdikitpun
isi???????
dasar???????
selamat mencari…..
he he heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:28 pm | Balas
nyeloncong lo allah diceritakan di internet
13. eko saputro Berkata:
Mei 14, 2009 pukul 9:38 am | Balas
subhanaLLah……..walhamduliLLah……wa laailahaillaLLah…….waLLahuakbar……sungguh Allah dzat yang maha segala maha, yang tak terbayangkan yang tak terbandingkan, pikiran manusia yang sangat2 terbatas hanya akan sesat jika mencoba mengais ngais pengetahuan tentang Allah tentang Dzat Nya.tidak seorang manusiapun akan merasakanNya apabila si manusia masih terlalu sibuk dalam pencariannya. sesungguhnya Allah lebih dekat daripada urat lehermu sendiri O……..manusia. janganlah engkau merasa lebih tahu tentang Tuhanmu dari manusia yang lain karena sesungguhnya hanya Dia yang maha tahu atas segala sesuatu yang Maha memberi Pengetahuan, Yang maha segala maha. bahkan jalannya pikiran mu pun atas kehendaknya juga, jauhlah dari sifat ‘rumongso biso O……….manusia……sesungguhnya Allah lebih tahu dari semua yang engkau ketahui……….astaghfiruLLah………..
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:34 pm | Balas
oarang yang bc buku karana buku itu dapat dari nyari,,,, bukan ada dngan sendirinya….
rahasia kalu gak da yng nyari gak da yang tau……
semuanya jadi bodoh kalu kaga belajar………
islam gak ada kemajuannya kalu belajar selalu dibuku….
buku manusia yang bikin termaksuk alquan,, dan alquran yang yang bikin orang bener yang mana gak eda yang tau,, mungkinalquran ukuran kali ya????????????????……………………………………he he he
* udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 10:19 am | Balas
negeri ini smakin terpuruk karena banyak orang2 berpikiran seperti anda,anda itu masih kecil, maen sama anak2 kecil saja…..nggak usah ikut-ikutan orang dewasa kalo nggak ngerti………OK
14. wong cubluk Berkata:
Mei 15, 2009 pukul 1:53 am | Balas
Mangga ingkang kuwawi nampani ngilmuning Syeh Siti Jenar. Namung menawi pemanggih kula pribadya, SSJ menika namung anggabungaken kawruh “semedi” Budha klawan “filsafat/ istilah” Muslim. Asal muasalipun inggih awit kuciwanipun SSJ ningal para Wali lan pendherekipun sami polah-pratingkah kadosdene sampun dados para suci ingkang mesthi mlebet swargi. Panolaking SSJ kanthi nglejar anggitan pamenggalih bilih ing tanah Jawi menika taksih wonten “kebajikan” ingkang adilihung (local wisdom). Mboten namung pratingkah sok sampun nguwasani langit lan paling bener kamangka tanpa “toleransi” kados dene sebagian para sedherek sakbangsa ing sakmenika ugi. SSJ ingin mengingatkan bahwa sorga neraka tidak sesederhana asal berbaju putih, berdahi hitam dan berjenggot serta disiplin menjalankan ibadah (memang itu juga mengandung unsur kebaikan tapi BELUM yg utama). Ini tentang keindahan hati dan jiwa, bukan sekedar tampak luar. Silahkan yg ingin berkomentar.
* teguh eko prasetyo Berkata:
Maret 21, 2010 pukul 6:42 am | Balas
ssjenar namung ngugemi bilih tiyang jawi meniko gadah ageman ingkang langkung sae, nek jebule podo,yo enak agemane dewe to eyang.
* udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 10:23 am | Balas
bener sekali ucap sampean,,,,,,,, saya suka itu
15. Cantrik Jogja Berkata:
Mei 16, 2009 pukul 3:34 am | Balas
Nuwun sewu kula badhe nenambah ingkang sampun wong cubluk aturaken ngengingi babagan SSJ anggabungaken kawruh. Estinipun pancen leres awit rikala samanten saderengipun tanah Jawi dipun islamaken injih sampun nggadahi ugeman khususipun Hnduism. Mbok bilih menawi kersa nlisik babagan ngelmu Hinduism ingkang sampun nlusup ing pagesanganipun tiyang jawi inggih dipun arani pinuntun urip kang utama mboten tebih saking isinipun kitab Bhagavad Gita. Jer para sutresna kersa maos buku punika, saged mangertosi isinipun tumungkulipun sageg mengertosi paparan ingkang SSJ babar. Ngengingi babagan “urip sejati kuwi urip sawise mati” wonten penjelasanipun ngengingi “mati” mboten ateges mati nilar donya ananging matine rasa hawa nepsu, meper pepengining piyambak, alajeng gesang namung saking dharmaning budhi, inggih saking lampahing pinuntunan Hyang Widhi, Gusti Allah piyambak. Pramila lajeng wonten tetembungan “Iya aku iki Gusti Allah”. Jer menungsa menika menawi sampun mangertosi sukma sejati diri inggih punika kang aran Sukma suci ingkang asalipun inggih saking Gusti kang Maha Suci, menika ingkang dipun arani Manunggalng Kawula Gusti., sadaya mobah lampahipun tiyang gesang mboten kawiwitan saking dirinipun piyambak ananging saking Gusti ingkang semayam wonten ing sukma sejati punika.
nuwn sewu kumowantun …..
16. sjoerja woelan Berkata:
Mei 17, 2009 pukul 1:54 am | Balas
barangkali kalo sadja Sjech Siti Djenar hidoep saat ini, ia akan di oeber-oeber FPI dan gerombolan-gerombolan lainja….
17. Arwa Berkata:
Mei 17, 2009 pukul 9:28 am | Balas
Tat twam asi
Kembang tepus kaki
* Dian Juang Berkata:
Januari 2, 2010 pukul 8:47 pm | Balas
kwkwk iki malah ngalih soko bahasan ojo nggowo organisasine sek mas iki tentang kanjeng siti, eh mas suro iki omonge belanda lulus AA3 lho sowan dateng pusat
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:36 pm | Balas
nanti kalu ada orang yakin mungkin FPI dibilang binatang
18. ABHussin Berkata:
Mei 20, 2009 pukul 3:49 am | Balas
…..DOKTRIN WAHDATULWUJUD SYEIKH SITI JENAR…..
Al-Marhom Sayyed Abdul Jalil Al-Hussein (SSJ), seorang sufi agung dizamannya, hinggakan doktrinnya dan jalannya dituduh sesat. Hinggkan jadi kontroversi besar bagi mereka yang nggak faham, atau kerana salah faham, atau sengaja tidak mahu faham-faham. Maka dengan sewenang-wenangnya telah menghukum ajaran SSJ itu sesat larat lagi menyesatkan…..
Kalo kail panjang sejengkal, jangan sekali-kali kita berani menduga lautan nan dalam. Kerana akibatnya nanti kita akan karam “MATI” kelemasan, kerana kita nggak tahu jalannya balik menuju keperbatasan. Sedangkan SSJ itu adalah orangnya yang udah “MATI”. Orang yang sentiasa karam, namun bisa “HIDUP” dalam lautan samudra “WUJUD” yang tidak bertepi….
Bagi kita orang awam, kita takut akan itu “KEMATIAN”. Sedangkan bagi SSJ : Aku rindu akan “KEMATIAN”, kerana dalam “KEMATIAN” itulah sebenarnya “KEHIDUPAN”, tempat istirehat yang paling abadi….
…..Wallahualam…..
Peace / Salam / Damai…..
19. lam wau_wau lam Berkata:
Mei 20, 2009 pukul 5:49 am | Balas
Dari Jasad menuju Muhammad…
Dari Muhammad menuju Ahmad..
Dari Ahmad menuju Ahad..
Dari Ahad menuju Ad..
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…
* iwonk Berkata:
Februari 10, 2010 pukul 5:52 am | Balas
mf boleh tau tntang apa itu arti ad?
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:39 pm | Balas
hidup sblm mati dan mati sblm hidup.
hayunilaruhi…….
jangan berkata pa apa kalu msh wallahu alam…..
tidak hanya alllah yang tau tapi ente juga tau….
ooooo,on…..you…..
20. ABHusin Berkata:
Mei 20, 2009 pukul 8:07 am | Balas
Maapkan kami wahai abang budiman, .
Sekali lagi mohon izin diberikan laluan…..
…..MANA JALAN-MU & MANA JALAN-KU…..
Orang berjalan aku pun turut sama berjalan,
Lain jalan-mu lain pula caranya aku berjalan,
Jalan-mu banyak bengkang bengkoknya jalan,
Jalan-ku Ihdinassirotalmustaqim lurusnya jalan…..
Orang bertariqat aku pun bertareqat bersama,
Tareqat-mu tareqat yang banyak bernama-nama,
Tareqat-ku tareqat yang tidak diberikan apa nama,
Kalo diberi nama Tareqat “HIDUP” itulah namanya dia…..
Tareqat-mu jalannya berjalan pada kenyataan,
Tareqat-ku jalannya berjalan disebalik kenyataan,
Selagi ditangan-mu tidak dapat itu “KUNCI WASIAT”,
“TALIAN HIDUP” itulah yang amat memberi manafaat…..
Bermadahnya SSJ jadikanlah penunjuknya jalan,
Dapatkan “KUNCI PEMBUKA” itulah dianya idaman,
Yang Menjaga Air Kehidupan itulah perbendaharaan,
Diantara hamparan “WUJUD” disitulah dianya pedoman……
…..Wallahualam…..
( Dari Si-Sepuluh – Jakarta, Palembang )
Peace / Salam / Damai…..
21. ndaru Berkata:
Mei 21, 2009 pukul 6:10 am | Balas
mas, minta tolong kolo ada silsilah ronggolawe minta dikirimkan ke alamat e-mail saya. sekderengipun ngaturaken samudro pangarsami.
nuwun
22. hananing ening Berkata:
Mei 22, 2009 pukul 6:32 am | Balas
Nyuwun ngapunten dalem mbah alang-alang,
garapan ingkang sampun kulo waosaken,badhe kulo ralat sekedek, sejatine Prabu Satmata niku= Prabu (Anak bathin); Satmata (Sedulur bathin=maha melihat). Ateges agama niku tindak tandukipun saking A= bukan Gama= benda,artinipun Ghoib. Lantaran ghoib niku wonten ing manah kitho sederek sedaya,lha niku sejatining agama.
Nyuwun ngapunten sakathahing lepat nyuwun pangapura
23. edi suryanto Berkata:
Mei 25, 2009 pukul 12:42 pm | Balas
inlah yang saya cari sejak dulu
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:43 pm | Balas
sdh 2010 msh nyari aja,,,,, semua ada,, tpi tngal gimana yakin nya aja,, dan gak ada belajar tanpa yakin,,,, allah adalah guru mu, yakin adalah jalanmu.
24. hananing ening Berkata:
Mei 26, 2009 pukul 1:49 am | Balas
Mohon dimaafkan kalo saya agak berlebihan saudara-saudara,
sudah saya sampaikan kemarin di blog tentang adam dan hawa,jika kita sering menggunakan dan merayakan “isra miraj (naiknya muhammad ke langit ke 7 menggunakan bouraq). Bouraq adalah kuda terbang, berkepalan manusia / wanita.Dlm arti sebenarnya adalah BAHWA LANGIT 7 ITU DIARTIKAN 7 HARI PERBUATAN KITA SEHARI-HARI DAN BOURAQ ITU DILAMBANGKAN OLEH ISTRI KITA SENDIRI. Mohon maap apabila banyak kekurangan,seharusnya kita banyak mengkaji lebih dalam lagi isi dari Quran yang suci dimana masih banyak seloka dan ibarat tentang kehidupan kita sehari-hari.
mbok menawi gadah kalepatan,ingsun nyuwun pangapunten dalem
25. bayusejatiindonesia Berkata:
Mei 26, 2009 pukul 4:50 am | Balas
Sesuatu yang asing, tidak sesuai degan ajaran awam maka banyak orang mengatakan sesat padahal hakekat ajaran Islam yang secara nyata terdapat dalam kitab sucinya Al-Quran banyak yang tidak dilaksanakan…Ketika ada sebagian orang yang melaksanakan ajaran Qur’an itu banyak orang yang mengaku beragama Islam bahkan mengaku Ulama seperti kebakaran jenggot menuduh ajaran sesat…Ajaran Syeckh Siti Jenar adalah ajaran tingkat tinggi yang hanya bisa difahami oleh para Filsuf, Sufi dan para ahli Tasawwuf serta orang-orang yang berilmu…..”Sesungguhnya dunia (materi,warna,suara,cahaya) itu tidak ada tetapi semua itu ada di OTAK manusia….bagaimana dengan Tuhan ???”
* Hananing Ening Berkata:
Mei 26, 2009 pukul 9:04 am | Balas
Sedulurku bayusejati,ingsun setuju dengan yang barusan anda utarakan itulah makanya orang-orang yang mengikut SSJ selalu menutup diri (almudatszir) guna menghindari umbar-umbar yang mengakibatkan tuduhan “sesat”. Andai saja SSJ tidak terlalu mengumbar mungkin beliau tidak akan dicerca para wali dan pengikutnya sampai sekarang. Buktinya kyai santhang,tan malaka,prabu siliwangi lan sedulur lainnya. Memang tan malaka meninggalnya sama spt SSJ itu karena dia berperan di politik indonesia tapi buktinya sampai sekarang dicari jasadnya tidak pernah ketemu karena sudah manunggaling kawula gusti. Beliau sudah pernah bilang “Allah itu hanya sebutan saja” seperti halnya Mas,Mbak,Bang,Dik dll tapi dibalik itu sebenarnya Dia itu punya nama. Itu mengapa beliau terlalu mengumbar sampai menyebut dirinya Prabu Satmata sebab nama itu datangnya bukan dari beliau melainkan beliau mendapat “awaisallam (jawaban dari dlm qolbu)”. Sebenarnya pula kita masing-masing punya nama tuhan sendiri. Muhammad itu adalah utusanKu,muhammad yang ada di dalam diri SSJ itu adalah Satmata, dan Allah/tuhan yang ada di diri SSJ itulah sebenarnya bernama Prabu.Sumonggo kulo ngersaaken sedulur-sedulur sedaya ugi kersa “mati sajroning urip” amargi surgo lan neraka iku panggonane ning ndoya iki. Udara saja tidak bisa kita lihat tapi bisa kita rasakan dan nikmati,Allah yang menciptakan udara itu masa Allah tidak bisa kita “pegang”.
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:46 pm | Balas
otak isinya lemper,,,, kalu warna ada di biji mata lo
26. Kebo ireng. Berkata:
Mei 26, 2009 pukul 4:11 pm | Balas
Sluman slumun slamet , sekedar urun rembuk kagem kadang Kumitir , saya mohon judul diatas itu dipertimbangkan kembali terutama penggunaan kata “alam fikir ” , Syeh Kajenar tidak pernah menggunakan alam fikir sebagaimana umum dipergunakan orang banyak , karena alam fikir itu masih dalam ruang bidang anatomis jasad manusia , penggunaan alam fikir juga disindir oleh PBIV dalam serat Wulangreh , menggunakan alam fikir dalam ibadah adalah dimurkai Allloh , alam fikir adalah manah asor ( hidayah jati ) didalamnya ada hukum benar dan bathil , untuk tegaknya syariat seseorang harus bebas hukum maka Allloh dengan Al Qur’an mengharuskan kita untuk hijrah dari manah asor ke manah luhur , bukan magsud keminter wong kaum Muhammad itu kan wajibnya cuma saling meng ingatkan , cukupkan saja didunia pendidikan yang semu saja menggunakan , fikiran , logika dan rasio
untuk agama kita ikut aturan agama , syeh Kajenar sudah lebih jauh hijrahnya meninggalkan manah asor , maka agar tidak jauh nyempal silakan diganti dengan istilah lain yang ada dalam koridor ridho ilahi , menurut Kajenar Agama adalah suci karena pemiliknya Sang Maha Suci , sedang Fikir atau rasio itu alam najis mustahilkan kita kotori agama sendiri , dalam al Qur’an kita dituntut untuk selalu menggunakan Aqal dalam segala aktivitas ibadah , dalam wulangreh disebut ” ewuh yen ora weruh ,tan jumeneng ing uripe ( kesulitan akan senantiasa datang jika tanpa kaweruh ( aqal ) , yang adanya tidak mengambil tempat dalam kehidupanya.) , fikir memerlukan materi dari kehidupan sedang aqal tidak memerlukan , maka aqal tidak pernah cupet , ruwet dan mumet . yang banyak fikiranlah yang banyak penyakit , mohon maaf pada semuanya yang masih beribadah pakai logika dan rasio , melalui media ini saya ajak untuk kembali pada perintah ilahi sebagaimana sunah rosule , mumpung jembar kalangane ……sebelum sesak nafas mengunci tenggorokan bebaskan fiiran gunakan Aqal yang suci
mugi slamet , rahayu , lestari
wallohus salam
27. wisnu Berkata:
Mei 28, 2009 pukul 6:50 am | Balas
ayo nguri – uri budoyo jowo
28. wong cubluk Berkata:
Mei 28, 2009 pukul 8:10 am | Balas
Sesungguhnya, manusia hanyalah ciptaanNya. Demikian juga pikiran dan hati manusia adalah ciptaanNya. Bagaimana mungkin manusia bisa memahami DIA Yang Maha Agung hanya melalui , hati, pikir, rasa, cipta yang dimilikinya yg sesungguhnya jauh dari sempurna? Kemudian menganggap ketidak sempurnaan pikiran, rasa, cipta dan hatinya ini seolah-olah menjadi acuan sebuah kesempurnaan dalam menggapai KesempurnaanNYA?
Bukankah itu sebuah kemustahilan? Bukankah hanya melalui uluran tanganNYA sendiri kita mampu mencicipi Rahmat dan kebenaranNya sehingga boleh menghampiri hadiratNya?!. Yah, memang Iman harus dibarengi dengan laku supaya genap dan terbukti imannya. Tetapi sesungguhnya Uluran TanganNYA sendiri sajalah yang mampu meraih kita di hadiratNya bukan semata-mata usaha kita.
Kalau hati bak kubangan, percuma semua angan
Sebelum ada yang membasuh, tak layak untuk bersimpuh
Tangan yang bersih, hanya milik Sang Pengasih
Siapa kita sehingga menyandingkan hati dengan Sang Khalik?
Seputih apa hati kita hinga sebanding dengan SuciNya?
Ah, carilah tanganNya, semudah itu harapan ada!
29. Brayatpengging Berkata:
Mei 28, 2009 pukul 5:21 pm | Balas
Sdr-ku Rere ,
Jika benar Jenar & Pengging
Tolong disimak…
” Siapa penolong agama Allloh”
artinya aku adalah kamu.
30. SufiMuda Berkata:
Juni 1, 2009 pukul 11:24 pm | Balas
Manunggaling kawula Gusti Syekh Siti Jenar sama dengan wahdatul wujudnya Ibnu Arabi.
Manunggaling Kawula Gusti tidak lain adalah Al-Insan Al-Illahiyah..
Mengapa dan oh kenapa?kita itu selalu suka barang import?padahal orang2 diluar sono mengagumi budaya kita low……..
Kalow anda mencari persamaan ya islam,kristen,hindu,budha,kpercayaan dsb yow sama saja.yg beda kan istilah nama n tatacara aja.yg dituju yo tetap 1 ndak ada yg laen…….
Bila kita mau jeli dan mengakui,untuk memahami siti jenar ndak bisa dipisahkan dari wali songo!!!mengapa syeh yg bergelar wali di tanah jawa hanya ada 9(songo) padahal jumlahnya ta terhitung???mari kita renungka dan kita hayati.sbenarnya tempat yg. Dapat dilewati hawa(udara)didalam tubuh kita itu ada 9 yg berupa lubang.dan itu adalah piranti hidum yg utama,krana segala gerak akal dan budi berawal dr 9 lubang tsb.bila kita kaji dari kata “wali songo”,itu adalah petunjuk bahwa kita akan bertemu siti jenar apabila telah dapat “wali songo”.
Maap kang bila tambahan koment saya nglantur.smentara ini itu aja dulu,lain waktu disambung lagi.trimakasih
32. warock Berkata:
Juni 5, 2009 pukul 6:05 pm | Balas
semakin banyak ilmu ku gali,semakin dalam kebodohan ku sadari
33. Rery Berkata:
Juni 10, 2009 pukul 12:25 pm | Balas
Orang bijak tdk akan mencela,hanya memberi contoh.
34. dedeng rahmat Berkata:
Juni 11, 2009 pukul 5:02 pm | Balas
Dengan Asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang
bahaya kesombongan yang disebabkan oleh pembenaran diri dalam kehidupan beragama dan berbagai unsur lain dari jalan spiritual, menunjukkan bahwa :
AKAR JIWA SENANTIASA TENGGELAM DALAM DUNIA KESERBARAGAMAN MAKHLUK DAN MANUSIA SELALU DIBUYARKAN SERTA DIALIHKAN OLEH BERBAGAI BENDA SEHINGGA TIDAK MAMPU UNTUK MEMUSATKAN PIKIRAN DAN JIWANYA KEPADA SANG PENCIPTA.
Segala puji bagi Allah
yang Awal, tanpa yang awal sebelum-Nya
yang Akhir, tanpa yang akhir sesudah-Nya
Mata pemandang tak mampu melihat-Nya
khayal pemeri tak sanggup menggambarkan-Nya
Dengan kekuasaan-Nya, Dia ciptakan seluruh makhluk
Di atas kehendak-Nya, Dia gelarkan semua
Kemudian Dia hamparkan bagi mereka
jalan kehendak-Nya
Dia bangkitkan mereka di atas jalan cinta-Nya
Mereka tidak dapat mengakhirkan
apa yang Dia dahulukan
tidak juga mampu mendahulukan
apa yang Dia akhirkan
Dia jadikan, dari anugerah-Nya, bagi setiap ruh
bagian yang telah ditentukan dan dibagikan
tak seorang pun dapat mengurangi
apa yang ditambahkan-Nya
tak seorang pun dapat menambah
apa yang dikurangi-Nya
Lalu, Dia berikan pada setiap ruh, dalam kehidupannya
ajal yang ditetapkan waktunya.
bagi setiap orang, Dia tentukan
arah yang telah digariskan
ia mengayunkan langkah di atasnya
dengan hari-hari usianya
ia menempuhnya dengan tahun-tahun masanya
Sehingga tatkala sampai ke ujung langkahnya
setelah tergapai hitungan usianya
Tuhan menariknya kepada limpahan pahala-Nya
atau kengerian siksa-Nya
yang ke situ Dia telah memanggilnya
Supaya Allah membalas orang-orang yang berbuat buruk karena apa yang mereka lakukan dan membalas kebaikan kepada orang-orang yang berbuat baik
Sebagai keadilan bagi dirinya (Mahasuci Asma-Nya Mahatampak Anugerah-Nya)
Dia tidak akan ditanya dari apa yang Dia lakukan tapi merekalah yang akan ditanya
Segala puji bagi Allah
sekiranya tidak Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya
pengetahuan untuk memuji-Nya
atas rangkaian anugerah-Nya
dan kenikmatan yang terus menerus dilimpahkan-Nya
sebagai ujian atas mereka
niscaya mereka akan bergerak dalam anugerah-Nya
tanpa menyampaikan pujian kepada-Nya
dan bersenang-senang dalam karunia-Nya
tanpa bersyukur kepada-nya
Jika begitu keadaannya
mereka akan jatuh dari batas kemanusiaan
ke daerah kebinatangan
Mereka akan menjadi seperti yang dilukiskan Tuhan dalam kitab-Nya: Mereka hanyalah seperti binatang bahkan mereka lebih sesat lagi jalannya
Segala puji bagi Allah
karena Dia memberikan kepada kami
pengetahuan tentang diri-Nya
membimbing kami
untuk mensyukuri-Nya
membukakan kepada kami
pintu-pintu ilmu rububiyah-Nya
menunjukkan kepada kami
ketulusan pengakuan akan tauhid-Nya
dan menjauhkan kami
dari kekufuran dan keraguan akan perintah-Nya
Dengan pujian
yang memanjangkan usia kami
dalam golongan yang memuji-nya
di antara makhluk-Nya
kami bergegas bersama orang yang berlari
mengejar rido dan ampunan-Nya
Dengan pujian
yang menyinari kami dalam kegelapan barzakh
memudahkan kami dalam jalan kebangkitan
memuliakan kedudukan kami di tengah tempat para saksi
pada hari ketika setiap diri dibalas sesuai dengan apa yang dikerjakannya pada hari tidak ada guna tuan bagi budaknya dan mereka tidak mendapat pertolongan
Dengan pujian
yang mengangkat kami ke tempat tinggi di ‘Illiyin
dalam buku yang tertulis disaksikan mereka yang didekatkan
Dengan pujian
yang menyejukkan mata kami
ketika silau semua pandangan
yang memutihkan wajah kami
ketika menghitam semua kulit
Dengan pujian
yang membebaskan kami
dari kepedihan api Tuhan
dan membawa kami
kepada kemurahan di samping Tuhan
Dengan pujian
yang menggabungkan kami
dengan malaikat muqarrabin
menyertakan kami
dengan para Nabi dan utusan
pada Kampung abadi yang tak pernah berganti
pada Istana kemuliaan-Nya yang tak pernah berubah
Tidak ada sesuatupun yang terjadi di alam ini kecuali atas Kehendak dan Kuasa Allah Azza wa Jalla.
Ilmu adalah milik Allah, maka bersukurlah orang-orang yang ditinggikan derajatnya sedikit diatas lainnya disebabkan oleh sedikit ilmu yang diamanatkan-Nya.
wallahu alam….salam damai…
* curcuma Berkata:
November 1, 2009 pukul 11:42 am | Balas
bagus jg, tp ingat hati harus selatas dgn perbuatan
* udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 10:35 am | Balas
puisinya bagus,,,,,nyontek dari kitab apa////?
35. Wira Berkata:
Juni 13, 2009 pukul 9:13 am | Balas
Bagus. Tinggal laku kita bagaimana supaya sempurna.
36. afhy Berkata:
Juli 13, 2009 pukul 7:16 pm | Balas
Saya takjub dgn ajaran Syeh Siti Jenar. Benar2 sudah mencapai Insan Kamil lagi Mulkamil… tdk smua org bs mencapai derajat beliau. Klo saja seandainya saya diksh ksmpatan utk berguru kpd beliau…..
* curcuma Berkata:
November 1, 2009 pukul 11:44 am | Balas
mimpi kali ye…? jgn banyak berhayal
* iwonk Berkata:
Februari 10, 2010 pukul 5:57 am | Balas
saya sependapat dengan anda
* Suwung77 Berkata:
Februari 12, 2010 pukul 4:32 am | Balas
ajaran Rosulluloh Jauh lebih indah, SSJ pengamal ajaran Rosulluloh, jadi????????
o udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 10:37 am
INDah bagi anda,,,,,,blm tentu bagi orang lain,termasuk saya
37. allah Berkata:
Juli 20, 2009 pukul 1:53 pm | Balas
terserah kamu lah
AKU pasti restui
38. Wayah Pengging Berkata:
Juli 20, 2009 pukul 6:50 pm | Balas
Pro Kang Gatholocho…insitu
…ndhak nggih kang
…ndank diwiwiti mlebune
39. zein Berkata:
Juli 27, 2009 pukul 4:48 am | Balas
kang boleh salinan aslinya ndak. Kayaknya penasaran deh.
40. JOGLO IDJO Berkata:
Agustus 1, 2009 pukul 3:42 pm | Balas
kalu kayak gini lebih bagus walau kita berbeda beda dalam menafsirka tapi tetap dalam satu keharmonisan , kita boleh menfsirkan bagaimanapun asalkan
tidak memaksakan kepada siapapun , inilah sebagian bukti tingginya spiritual
para leluhur kita , yang sangat di kagumi oleh bangsa lain .
Joglo idjo mengajak mari kita lestarikan ajaran luhur dari para leluhur kita .
semoga Tuhan selalu membimbing kita semua amin
salam sukses
41. ahmad Berkata:
Agustus 10, 2009 pukul 5:49 am | Balas
SSJ Semarbadronoyo Sanghyang ismoyo SWenang STunggal nurcahya nurrasa.
42. ahmad Berkata:
Agustus 10, 2009 pukul 5:51 am | Balas
Hidup Jaya Mati Sampurna
43. faizal24 Berkata:
Agustus 13, 2009 pukul 9:00 pm | Balas
yah!itu yg d cari!!!
44. hitam Berkata:
Agustus 15, 2009 pukul 4:14 pm | Balas
Sebuah persepsi Yang Maha Sempurna !
45. Herry Theravadaism Berkata:
Agustus 22, 2009 pukul 4:40 am | Balas
Dalem kang taksih cethek ilmu bilih kepareng badhe dherek atur:
“Something For Life not Life For Something”
Begitu juga dengan keyakinan atau agama sekalipun….
Agama tercipta untuk manusia, bukan manusia tercipta untuk agama. Oleh karenanya perlakukanlah agama sebagaimana yg lainnya yg disadari atau tidak disadari tercipta pula untuk manusia. Jikalau manusia menganggap hidup untuk agama ia hanya akan menjadi ahli agama yg belum tentu menemukan kehidupannya, dan sebaliknya jikalau manusia manganggap agama untuk hidup sangat terbuka dan mungkin ia akan menemukan kehidupannya…..
Wadah Hyang Agung pada diri manusia laksana air yg begitu bening didalam tempayan tanah liat, dikala purnama “Sang Bulan” didalamnya begitu nampak tiada beda, memancarkan terang pula walau terbatas hanya di sekelilingnya. Manakala air itu tak lagi bening nan tenang, “Sang Bulan” pun tiada tampak sempurna, tiada pula sanggup tuk sekedar pancarkan terangnya. Ketika tiba saatnya tempayan itu aus tergerus laju sang waktu, pecah hancur dan sirna, tak kala yg semula air khan kembali menjadi air, yg semula tanah khan kembali menjadi tanah, dan yg semula nampak terang bulan khan kembali menjadi “Sang Bulan”.
Hemat saya kehidupan di dunia fana ini tak ubahnya “Sebatang Lilin Yg Menyala”, apinya adalah kebencian, keserakahan, dan kegelapan batin sedangkan batang lilin adalah badan jasmani, maka ketika nyala lilin padam bersamaan dengan habisnya batang lilin yang terbakar, saat itulah kemana perginya api dari lilin tersebut tiada diketahui oleh siapapun….
So dari mana, dimana dan kemana manusia hanya meraba-raba.
Ya Rab sababi saaz ke yaram salomat, Baz-ayad va berahandam az bande malomat.
Salom.,,
46. a Berkata:
Agustus 25, 2009 pukul 2:17 am | Balas
Cocok niku naminipun Sastro djendro hayu ningrat….
48. YONI Berkata:
September 8, 2009 pukul 2:13 am | Balas
ajaran seh siti jenar penuh simbol-simbol tata kehidupan berketuhanan dan sangat dalam nilai-nilai makrifatnya dan tidak semua orang mampu menfsirinya secar utuh dan mampu melaksanakan lakunya namun bila ada orang yang mempu melaksanakan keduanya maka orang itu akan sirna penampakannya dihadapan khalayak ramai, hanya orang tertentu yang se maqam (khowasul khowas) dapat bersama dengannya. kenyataanya pada jaman sekarang banyak ahli tafsir jalanan yang mengaku serba tahu, serba ngerti, serba benar tentang ajaran makrifat tentang ketauhidan. mangga kersa pilih yang mana dari yang sekian ratus itu untuk diamalkan.
49. kora Berkata:
September 11, 2009 pukul 1:31 pm | Balas
Saya yakin kalo ikut ajaran syeh siti jenar Indonesia bebas terorisme…!
50. Gus Cantrik Berkata:
September 16, 2009 pukul 1:34 am | Balas
bujuur banarannn nang aeee
51. shiez Berkata:
September 17, 2009 pukul 3:53 pm | Balas
Matur nuwun…
tambah seserepan kawulo…
mboten nderek urunlah..
kawulo teksih cetek ing seserepan saha kawruhipun…
52. anto Berkata:
September 30, 2009 pukul 3:31 am | Balas
salut pada si penulis tapi aku mau anda menulis sesuai text asli mungkin jawa atau apalah yang penting orisinil
biar lebih familiar …ok
53. iwan setiawan Berkata:
Oktober 14, 2009 pukul 1:39 am | Balas
Sudah sangat lama saya tertarik dengan Ajaran Syekh Siti Jenar,mohon info dimana bisa belajar ajaran tersebut,khusunya di daerah Kab. Pekalongan,Matur nuwun
* Anonymous Berkata:
Oktober 14, 2009 pukul 11:03 am | Balas
di Malang ada Syeh yang bernama KH. Sirojuddin Ilyas pesantren NuruLLOh. dengan Jamaah Nahdlatul Aulianya.
Alloh telah mengutusnya untuk menyampaikan risalahnya.
o Anonymous Berkata:
November 2, 2009 pukul 11:06 am
tenan opo oraaa… kesasar lho ….
* megaloman Berkata:
November 1, 2009 pukul 11:53 am | Balas
Saran utk sdr Iwan Setiawan : Kalau anda berminat dgn ajaran2 syeh siti jenar, anda silahkan lakukan semedi di malam hari dengan menyebutkan nama siti jenar berulang-ulang niscaya beliau akan datang dan selanjutnya terserah anda ???
* Kawula Berkata:
November 4, 2009 pukul 8:20 am | Balas
InsyaAllah informasi Lengkap di Sufinews.com tentang Syeikh STJ
54. saeruon Berkata:
November 5, 2009 pukul 4:59 am | Balas
lakune urip iku seng bener ngetutake pikir,akal,opo krentike ati
55. sansan Berkata:
November 23, 2009 pukul 8:47 am | Balas
@kumitir…emang ajaran siti jenar baik sekali,tapi gimana prakteknya ?? apakah saat ini masih ada yg mengetahuinya??
56. nugroho Berkata:
November 25, 2009 pukul 5:48 am | Balas
saya tertarik dengan istilah Manunggaling Kawuloning Gusti ajaran Siti Jenar apa judul buku yang dapat saya baca yang menguak tentang ajaran itu semua tolong dong saya dikabari thx….
* Dwi Susanto Berkata:
Maret 27, 2010 pukul 3:40 am | Balas
Anda bisa membaca buku karangan Achmad Chodjim yang berjudul Ajaran Syekh Siti Jenar Makna Kematian dan Buku ke 2 Lanjutannya berjudul Makna Kehidupan …..
jika anda ingin mengetahui lebih dalam tentang ilmu dari syeikh siti jenar… ada seorang waliyullah yang dapat menjelaskannya secara detail…. beliau adalah Sulthonul Mursyid Al Arif Billah Syeikh Sirodjudin Ilyas bertempat di bekasi…… datangi dan buktikan sendiri!!!! (email:sony_boyz2000@yahoo.com)
* raosin Berkata:
Maret 6, 2010 pukul 6:18 pm | Balas
iklan nich coy ? Nyang tau Waliyullah siape ye ?
* Anonymous Berkata:
Mei 25, 2010 pukul 3:33 pm | Balas
trima kasih klau punya kaweruh itu ya diamalkan biar tidakmenebak-nebak,biar yg sudah sampai tambah yakin dan yang belum biar belajar terus. oke……………
* sonny Berkata:
Desember 19, 2009 pukul 1:56 am | Balas
tentu saja ilmu itu wajib diamalkan… tinggal orangnya sendiri tersebut mau atau tidak berusaha untuk mendapatkan ilmu tersebut…. kalau orang itu sungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu tersebut sedikit berusahalah….
59. Dian Juang Berkata:
Januari 2, 2010 pukul 9:04 pm | Balas
Poso Mepes Rogo lan Roso sekedar opini saya saja untuk memulai krn dalam keadaan hampa (puasa) kita bisa mengetahui semua
1. Niatkan dalam hati kerinduan akan illahi
2. mulai jam berapapun gpp yang penting 24 jam nonstop dan renungkan kembali ketika menjalani durasi waktu trsbt
3. hari pertama hars berbuka misal 00.00-00.00 (di hari berikutnya) dengan nasi putih dan air putih (niki sanes poso mutih lho) nasi putih dan air putih tak berasa sama seperti hampa
4. hari berikutnya anda akan temukan jawaban untuk tingkat² selanjutnya
** maaf bagi yg berpendapat ini BID’AH sepaham saya bid’ah adalah ajaran yg tdk sesuai dgn yg diajakrkan Rasllulah SAW (lha klo internetan bid’ah ndak?) sekali lg maaf
maaf just share bukan maksud menggurui
semoga anda semua menemukan hakikat sejati dr ISLAM
60. abe mahadma.s Berkata:
Januari 12, 2010 pukul 11:18 am | Balas
bos setau saya beliau tidak prnah mngaku beliau adalah tuhan,tuhan manumggal dngn saya. itu mksdnya tuhan tu selalu bersana kita,,kata2 beliau tu pnuh dngan sanepan,jd kta perlu pemikiran luas untuk memahaminya,jika pemikiran kita cuma cubluk,maka kita akan terjebak dngn kata2nya,tpi jika kita bisa berpikir luas dalam memgmbl maknanya, maka ajaran beliau bagus dan ketauhitannya tinggi,sama dngan ajaran 9 wali,hanya saja ajaran siti jenar prlu pemikiran luas dalam memahaminya,sdang ajran 9 wali secara praktisnya, syekh siti jenar juga menjalankan syareat islam kok,, wong orang yang memahami ajarane dngn sbenarnya juga pada menjalankan syareat islam kok… mreka puasa,sholat dll, kalau ada yg ngaku mempelajari ajaran siti jenar dan kemudian dia tdak menjalankan syareat islam,maka diya itulah orang yang cubluk,bodoh ng keminter
* panji Abdullah Berkata:
Juni 28, 2010 pukul 7:15 pm | Balas
Alhamdulillah akhirnya ada juga komentar yang bijak… walau pun perkataan cubluk nya menyindir… yah ituusih ga masalah agar orang yang merasa mejadi sadar….
61. Semar Berkata:
Januari 13, 2010 pukul 4:17 am | Balas
Aku benih maha suci, Gusti maha suci sejatinya hidup, tidak perlu banyah tiori, kalau ingin mencari Tuhanmu, kenalilah dirimu dulu, baru dirimu dapat mengenal Tuhanmu, gitu koq repot2, mau cari sejatinya Tuhan….kemana???????, kenal badan sendiri aja belum bisa ??!!!!, tidak usah pusing2, cari Sejatinya Tuhan, semua ada di dirimu, cintailah diri sendiri, cintailah sesamamu manusia dan kehidupan lain, dan setiap nafasmu adalah yang ada di dalam tubuh dan disekkitar badanmu adalah Tuhanmu, itulah kemanungalan rogo lan sukma.
Mudah2an poro kadang ,sederek sedoyo saget nerimo ing kahuripan nyoto sejatining Gusti kang duwe urep.
Sembah salam Semar kagem sederek sedoyo ing Jagad nusantoro.
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:51 pm | Balas
setiap komentar sy jawab semua tapi yang romannya yang ini setuju dikit…. tapi terlalu jauh jwbnya…. sbb blm tentu semua knal allah termaksuk km,,, sdh tau tapi blm pernah ngobrol mana bisa dibilang knal allah… tangan mu antara sikut dan bahu gak ada namanya siapa yang namain
62. sonrahim Berkata:
Januari 14, 2010 pukul 7:35 am | Balas
semoga kebenaran itu terungkap, allah huakbar mohon petunjuk yang sebenar-benarnya
63. pa'e shakti Berkata:
Januari 17, 2010 pukul 12:00 am | Balas
zzzzzz……rame ae…kono ndang laku ojo rame ae…zzzzzzzz
64. syauqi Berkata:
Januari 17, 2010 pukul 7:00 pm | Balas
pripun carane saget anggadahi buku2 syekh siti jnar
65. hamba allah Berkata:
Januari 21, 2010 pukul 11:26 am | Balas
assalammua’alaikum ….
setelah saya membaca kajian syech siti jenar,………………………..
ada juga benar nya,…dan ada juga yang salah cara menyampaikan ke orang awam ataw yang belum bisa mencapai tingkatan trsbut,…
walaupun kita sudah mencapai tingkatan fana ,…ataw meleburnya diri ke hadirat allah dan menjadi satu,…sariat haarus tetap dilaksanakan.
coba kita berpikir …knapa para wali menentang kajian syech siti jenar,….pst ada sebabnya kan,…..,sebabnya adalah syech siti jenar tidak lagi melakukan perintah syariat agama islam,…….sedangkan allah mengutus baginda nabi muhammad s.a.w….untuk menyebarkan ajaran syariat agama islam,……,.
saya pesan kepada saudaraku seiman dan seagama…..
berhati-hatilah dalam memahamikajian tasawuf,…jika kita salah memahaminya…kita bisa jatuh dalam kemusrikan,…..
apa ada dalil yang mengatakan kalaw kita mengikuti kajian syech siti jenar akan selamat dunia wal akhirat…..ngk ada kan?????
coba pakailah akal kita untuk berpikir,……
allah bersifar ar-rahman ar-raahiim,….baik maupun buruk nya perminta’an hamba akan dikabulkan ,,,,…tp ingat sesungguh nya azab lah allah sangatlah edih jika kita meminta hal yang tidak baik,…..
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 10:54 pm | Balas
kata ssj aku adalah allah jadi km mau minta apa dari ku…….
apa mau surga apa mau neraka…….
66. Nostra Berkata:
Januari 22, 2010 pukul 5:37 pm | Balas
salah tidak nya ajaran di atas tergantung kapasitas keilmuan seseorang,yang dapat mempengaruhi pemahaman dan tingkatan keyakinannya.
menurut bima memang itu yang asli di ajarkan oleh islam dalam versi bahasa orang jawa,kalau kita cocokan dengan ayat-ayat al-qur`an yg berbahasa arab dan mengerti arahnya pasti cocok.
ajaran siti jenar tingkatan makrifat,jadi kalau dibahas secara syareat pasti bertentangan.
awwalludin makrifattullaah taa`alla.
kull huu ALLAH huu ahad.
masih banyak ayat yang menerangkan bahwa ALLAH itu tunggal,maaf ya bukan satu tetapi tunggal.
apabila tidak mempunyai kapasitas keilmuaannya,akan terjebak oleh bahasa manusianya dan akan menjadikan pertentangan bukannya rahmat.
seperti pada jaman para wali saat itu,ajaran syeh siti jenar terlalu tinggi tingkat pemahamannya untuk ukuran akal/fikir.
dan pada saat itu belum siap bangsa ini menerimanya,dikarenakan peralihan pra hindu dan budha.
masalah itu yang jadi masalah dengan para wali,tetapi syeh membantah bahwa kebenaran dan kemutlakan harus tetap di sampaikan.
sama betul perjuangannya dalam meraih keyakinan dan keimannya sebelum rosullulloh di angkat isro mi`raj dan di hadiahi sholat oleh ALLAH.
maaf hati-hati untuk membahas dan bisa merasakannya harus mempunyai kapasitas keilmuannya.
ALLAH berada dalam segala perkara.
barangsiapa mengenal dirinya pasti akan mengenal Tuhannya dan rahasia alam akan terbuka.
dalam memahaminya perlu pembelajaran dan latihan secara konsisten.
karena ini melibatkan masalah keyakinan.kapasita IQ musti diperdalam dengan berbagai literatur dan manjing guru,supaya EQ nya tetap konsisten dengan berbagai latihan dan ritul,supaya jiwa-jiwa mutmainanah nya bangkit dan dapat menghantarkan kepada rasa/QOLBU (SQ) yang sejati nya.
syareat,hakekat,tarekat,makrifat,makrifatullah,makrifatul insan,dan yang ter akhir insan kamil.
setiap tinggkatan keilmuan mempunyai pemahaman dan peribadatannya masing-masing.(maaf hati-hati) yang tidak mempunyai kapasitas ke ilmuannya akan terjebak dalam posisinya.
dan akhir dari kesemua tinggkatan keilmuan adalah insan kamil yaitu menjadi manusia yang seutuhnya.
ALLAH HUU AKBAR,jadi untuk mengenal manusia saja perjalannannya tidak lah mudah dan simpel tetapi perlu perjuangan dan hukumnya seumur hidup.
68. KOBBESURODIWIRJO Berkata:
Januari 24, 2010 pukul 4:06 pm | Balas
idup sampean doang
69. cak bagong Berkata:
Januari 25, 2010 pukul 1:33 pm | Balas
saya tidak bisa berkomentar terlalu banyak karena kemampuan saya masih kurang, tapi saya memahami apa yang disampaikan mas Kumitir tentang ajaran Syech Siti Jenar apabila kita rasakan, apa yang terjadi pafa waktu itu hampir persis sama seperti halnya yang terjadi sekarang banyak orang yang berkomentar ndakik-ndakik, namun apabila ada situasi dan kondisi yang menguntungkan dirinya, maka sesuatu yang menguntungkan tersebut langsung ditelan mentah-mentah dan lupa dengan apa yang disampaikan meskipun apa yang disampaikan tadi sangat bertenangan dengan proses yang bersangkutan menelan sesuatu yang menguntungkan dia.
Dalam pengertian saya tentang manusia dan apa saja (human being) baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang bergerak maupun yang diam, dimana saja dan kapan saja ADALAH MERUPAKAN WUJUD KEHENDAK ALLAH, TANPA KEHENDAK ALLAH tidak mungkin akan terwujud
70. lenthera Bathin Berkata:
Januari 26, 2010 pukul 11:06 am | Balas
Saya sangat sependapat dengan Kanjeng Syeh Siti Jenar. Beliau mampu menjelaskan tentang kemutlakan Allahu Al-Haq dari dimensi yang sangat halus (Dimensi Hakekat/dimensi Ma’rifat), dua dimensi inilah yang mampu menghantarkan manusia pada tahapan menikmati indahnya Islam, lezatnya Iman, dan dahsyatnya bercinta dengan Allah. Namun sayang ummat Islam kurang tertarik menyelami dua dimensi itu. sehingga yang terjadi saat ini adalah ummat islam menjadi ummat yang keruh, emosional dan kurang lega cara pandangnya
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:00 pm | Balas
yang salah blm tentu salah dan yang bener blm tentu bener……
gak ada yg salah dan gak ada yang bener….
semua bener dan semua salah…..
he he he
diri sendiri yang tau
71. SEMAR Berkata:
Januari 29, 2010 pukul 9:25 am | Balas
YANG KURANG PASTI, ADALAH, KALAU MANUNGGALING KAWULO LAN GUSTI, ARTINNYA MASIH ADA JARAK ANTARA MANUSIA DAN TUHAN, COBA LIHAT DOA PARA SUFI……, TIADA YANG LAIN,TAPI HANYA ALLAH.\
ARTINYA SEMUA ITU TUHAN MASING2, DAN NAMA YANG MAHA SUCI ITU ADA DI SEJATINTA RAGAKU, ROGO INGSOEN.
72. eko saja" Berkata:
Januari 29, 2010 pukul 10:55 am | Balas
ikut nimbrung ya bro” permisi, kalo menurut analisa saya, dari beberapa buku tentang syekh siti djenar, bisa ditarik kesimpulan bahwa ajaran wali songo dan syekh berbeda hanya pada cara penyampaian saja. mereka sama-sama ingin menyebarkan islam, kalo wali songo dengan pendekatan syariat, tapi kalo syekh tentang makrifat, kenapa syekh dengan pendekatan makrifat bisa kita lihat bahwa masuknya islam ke indonesia setelah mulai runtuhnya peradaban agama hindu/budha jadi syekh tidak langsung mengajarkan islam tentang syariat ( sholat, puasa, haji zakat dll )kenapa karena pemahaman ketuhanan pada masa hindu/buda telah mengalami pergeseran menjadi satu tuhan dalam ajaran islam, jadi syekh menajarkan tentang ketuhanan dulu baru kemudian masuk pada tataran syariat, tapi ada satu kesalahan seharusnya ketika pemahaman tentang ketuhanan ala islam sudah masuk seharusnya syekh segera mengajarkan tentang syariat, ato karena syekh mati duluan,.. allahualam… tapi kita selaku penerusnya harusnya mengajarkan islam ala rassulullah amien.
73. JOKO SEGER Berkata:
Januari 31, 2010 pukul 4:45 pm | Balas
hong wilaheng segoro langgeng, sungken sedaya dhulur-dhulur sebatin ingsun suku tengger ing ereng-ereng bromo, widodaren wujud banyu susu nyawiji dadhos tirto winuci ing bathin,
lugu lan temen jujur panutan kulo syahadat ibu hawa bapak adam eyang semar sejati. sahadat kulo sedaya kaleh sampean hajar aswat borobudur sejatine ingsun tiang jawi mbotin kejajah batin kalian agomo lintu, kulo sejati mercusuar jawa.
74. andi kayangan Berkata:
Februari 3, 2010 pukul 7:46 am | Balas
salam..semua pd yg ingin mencari cahaya kebenaran…keluarlh dr gua kegelapan e2.kerna d luar sana ada cahya yg d impikan.biarlh org mengatakn anda sesat sepanjang perjalanan mu..daripada terus tgal & mati d dlm kegelapan…ingat!!! anda d lahirkn d tmpat yg terang bercahya..setelah dewasa anda yg memilih utk tgl d dlm gua kegelapan!!!nah!!ayuh!!!carilh cahya e2!! dia tidak jauh dr diri mu sendiri..wsalam..
75. Mamiq Jagat Berkata:
Februari 7, 2010 pukul 5:55 am | Balas
Sallim Alaika wahai para Nurani yg di Penuhi Cahaya….Salam Kenal
Semua pandangan tetap saja kembali kepada Warna Kaca mata yg di pakai oleh masing-masing orang….
dan Segala prasangka itupun selalu menunjukkan Alam duduk seseorang-sehingga keberagaman pendapat di atas semua “BENAR”…dan tak patut di persalah kan–Kurang lebihnya ketika semua saling Berterima…dengan ketulusan untuk terus menelusuri KEBENARAN itu………….
Dan pada saat nya nanti tidak ada hal yg mesti di bahas lagi…Segala Perwujudan yang Nampak nyata atau dalam Guyub sekalipun dlm Persyaksian RASA….namun senyum Mesra itu akan menhiasi Wajah sang Suluk…
Itulah…..Pena patah…..Tinta habis….dan, Lidahpun Kelu….
والله اعلام
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:49 am | Balas
menelusuri KEBENARAN..???
kakekmu saja belum lahir..apalagi kamu
gimana caranya ?
apa perlu ada orang gila yang ngarang-ngarang ? asal bunyi…??!
76. Malaysia'wadhi' Berkata:
Februari 7, 2010 pukul 6:50 am | Balas
Salam semua, ada pun maksud ‘manusia’ itu tinggi sekali, yang pertama ‘orang biasa’ yang kedua ‘orang’ yang ketiga ‘insan’ dan yang terakhir ‘manusia’. Dan ‘kelahiran semula’ selepas kematian adalah benar. Segala2 nya ada di dalam ‘alif’ yang perlu ‘dipecahkan’ kepada 6666 turutan, tidak akan ada penghabisan nya dan perlu ‘bersalin kulit’ sehingga berabad2 lamanya untuk diajar kepada yang bernasib baik.
77. NN Berkata:
Februari 7, 2010 pukul 10:52 am | Balas
Allah ada di hati kita masing2..
ukey??
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:48 am | Balas
hmm…?
78. joko sambang Berkata:
Februari 9, 2010 pukul 6:17 am | Balas
bahasa jawa
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:47 am | Balas
iya itu bagus bahasa jawa perlu di lestarikan.
79. Malaysia'wadhi' Berkata:
Februari 10, 2010 pukul 4:13 am | Balas
Salam semua, ‘alif di atas a (agama) alif di bawah e (egama) alif di depan u (ugama) – renung2kan
* raosin Berkata:
Maret 6, 2010 pukul 6:02 pm | Balas
maaf bung nyang jelas dong ! aye jadi bingung ???????????
o Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:06 pm
yang bingung kebo,, manusia gak blh bingung karna manusia pnya akaal,,,, mikr kir kiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiirrr
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:44 am | Balas
maaf statementmu seperti orang hilang akal ?
aku tahunya huruf vokal itu a..i..u..e..o..
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:45 am | Balas
kata-kata orang gila
80. iwonk Berkata:
Februari 10, 2010 pukul 6:01 am | Balas
innalillahi wainailaihi rojiun,mulih ka jati mulang ka asal
81. goes_poer Berkata:
Februari 11, 2010 pukul 12:09 pm | Balas
Teman-teman sekalian klo mau melihat ajaran-ajaran syekh Siti Jenar yang aktual dalm kehidupan jaman sekarang ini, salah satu contoh nya adalah Gus DUR coba baca biografi n cara menjalani kehidupan beliau dari kecil hingga wafat kpd kyai-kyai seperti apa beliau belajar coba di cermati, insya allah lebih nyata
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:42 am | Balas
hal-hal yang kontroversial kamu anggap bagus ya..??
kamu jalankan aja deh. kalau orang umum
jalan pakai kaki
coba kamu pakai tangan.
o Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:08 pm
simata benye di ikutin,,,,
o tyo cakep Berkata:
Juli 7, 2010 pukul 4:51 pm
ini bukan kontrovesial ,bila anda menganggapnya begitu krn pendalaman anda dangkal tentang ajaran syech siti jenar krn bnyak orang salah mengartikan ajran ini & dianggap ajaran ini salah krn salah tafsirannya sendiri trus mengemas/menganggap ajaran ini salah
82. Suwung77 Berkata:
Februari 12, 2010 pukul 4:25 am | Balas
Alangkah baiknya, bila artikel AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR
By Mas Kumitir ditambahkan referensi bukunya
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:37 am | Balas
emang gak pusing..nantinya ??
83. Orang Marhaen Berkata:
Februari 12, 2010 pukul 4:21 pm | Balas
Maaf bpk2 ibu2 sedulur-sedulur..Bkn ny sok mengajari hnya ingin ikut coment..mnurut kyakinan sy ada bberapa tingkatan untuk mengetahui keyakinan yg Hakiki..pertama syariat,tarekat,hakekat,marifat,sufi,aulia…semuany yg mengakui ke ESA an TUHAN dgn 2 kalimat syahadatnya dibenarkan..tetapi analoginya sperti manusia sekolah dari tingkt SD, SLTP, SMU, Hingga keprguruan tinggi demi menunjang dan sebgai sarana kehidupanya yg akan datang tuk mnjadi lebih baik….
(To : yg mau mnjawabny…apakah Benar siti Jenar artinya cacing merah yang menyala-nyala )
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:39 am | Balas
kamu masuk tingkatan mana ?
mana ada cacing berubah jadi manusia. tidak masuk akal.
84. Mamiq Jagat Berkata:
Februari 13, 2010 pukul 4:13 am | Balas
Sallim Alaik…
orang memberi makna dan arti sesuai dengan Hasil kajian nya, yg tentunya punya Alasan yg mendasar…dan terpenting lagi pandangan dari sudut mana ia memahami Siti Jenar shgg istilah yg di berikan itu keluar bagi diri orang yg mengartikan nama itu…
seandainya di jawab Tidak atau bukan…nanti jawaban nya ya……??/?
tapi ingatlah Falsapah Cacing, semua indranya sdh menyatu dlm kesemua unsur badan nya…
والله اعلام
85. rengka maulana yusuf Berkata:
Maret 5, 2010 pukul 6:46 am | Balas
didalam ajaran islam,ada ilmu usul dan furuq,kalau seseorang berbeda di furuq,orang tsb belum keluar dari islam,akan tetapi kalau seseorang berbeda di usul,maka orang tsb sudah keluar dari islam,saya menilai kalau syekh siti jenar dihukum mati karena dia berbeda usul.
* raosin Berkata:
Maret 6, 2010 pukul 6:04 pm | Balas
usul ape tuh ??? ame furuq ????????
o susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:35 am
sok tahu sekali kamu..
pernah hidup di jaman
majapahit dan demak kamu ??
86. raosin Berkata:
Maret 6, 2010 pukul 5:56 pm | Balas
inkutan nih brow. kalo aye sih cari aje pelajaran nyang gampang-gampang dicerne, ntu lebih pasti kalo kite ngarti. dari pade pusing male kliru jadi buntu. nyang pasti “yakin” ntu berarti “merasakan” bukannye praduge, jadi kalo mao yakin brarti harus ngrasain. ntar baru cerita “manunggaling kaula gusti”
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:36 am | Balas
hahaha..ngerasain mati..sana baru tahu benar gak kata2 siti jenar
87. Jie_Boens Berkata:
Maret 11, 2010 pukul 5:02 am | Balas
Sy ingin nanya, apa semua yang terpapar diatas semua adalah ajaran & pemikiran syech Siti Jenar yg asli. mohon penjelasanya. Trims
88. XdeniX Berkata:
Maret 11, 2010 pukul 6:17 am | Balas
Praktek keagamaan yg sibuk ”ngurusi” Tuhan cenderung kurang peduli penderitaan manusia apalagi yg berbeda agama. Setiap pemeluk cenderung menguasai Tuhan bagi diri sendiri, sehingga makin dekat Tuhan maka manusia semakin tdk manusiawi.
* udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 11:05 am | Balas
kalo ajaran SSJ mengutamakan hubungan antar manusianya,berdasar pada pokok ora ganggu gawe kamerdekane lian,saling bantu meski dengan orang lain pemahamanya,,,,,,,,,coba cari tau apa saja yang di ajarka SSJ anda pasti setuju……………………………………………………………..
89. murid bengal Berkata:
Maret 11, 2010 pukul 9:42 am | Balas
Xdenix : sepertinya kamu tidak mengerti TUHAN itu sendiri……ya jelas2 tuhan berkalam didalam diri masing2 saat kita menjadi berkah untuk orang lain…….. Inti hidup adalah prilaku untu mengsejahterakan alam semesta…….kalau sudah bertuhan pasti menjadi baik seluruhnya, namanya menjadi 99 sifatnya menjadi 20……gitu aja kok repottttt
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:32 am | Balas
99 jadi 20 rumus matematika dari mana itu ?
ngaco..
mau buat aturan sendiri ?
90. Orang Marhaen (Wong Tani) Berkata:
Maret 11, 2010 pukul 4:35 pm | Balas
@XdeniX : apa yg mnjadi statement anda diatas adalah bertolak blakang 180 derajat dgn manusia yg sudah mngenal dgn TUHAN nya..manusia yg sudah mengenal TUHAN nya cenderung tidak akan merusak dan menghargai bumi dan semesta alam ini baik manusia, binatang, tumbuh2an maupun ciptaan lainya…krn manusia trsbut berkeyakinan bahwa bumi dan semua semesta alam ini merupakn bagian dr TUHAN itu sendiri!!!!
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:30 am | Balas
statement yang berbahaya. dapat inspirasi dari mana ?
berbicara harus dengan dasar.
jangan asal menuruti kehendak hati.
o Anonymous Berkata:
Maret 25, 2010 pukul 12:56 am
agama & kyakinan yg baik adalh tidak membenarkan diriny sendiri dan tidak menyalahkan orang lain (hilangkanlah sifat benci,iri,dengki kpd smua ciptaaNYA)…..pak susur bila anda yakin ALLAH SWT yg mnciptakan anda..anda jg hrs yakin smua isi smesta alam ini merupakan milik NYA!! (Maaf bkn untuk menggurui hny skedar informasi)
91. dava alfarisi Berkata:
Maret 19, 2010 pukul 5:43 am | Balas
salam seduluran
siapa yang benar atau salah?
ada sedikit logika yang saya peroleh.:
si a dan si b duduk saling berhadapan,di tengah2 ada satu bungkus rokok.
si a duduk di sebelah barat rokok,dan si b duduk di sebelah timur rokok.
menurut keduanya dimana letak rokok tersebut?
kalau dikaitkan dgn ajaran beliau ssj bisakan jadi acuan cerita tersebut?
atau dari komentar2 saudara semuanya.
terima kasih yang punya room mas kumitir.saya juga masih belajar saya bersyukur bisa menemukan room ini.
saya ngutip mas warock gpp ya mas:
semakin banyak ilmu ku gali,semakin dalam kebodohan ku sadari
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:28 am | Balas
ajaran itu pasti AL-qur’an dan hadist.
jangan pakai istilah sudut pandang.
tahu gak sudut pandangnya iblis
mau ikut sudut pandangnya iblis apa Al-qur’an dan hadist ?
o Sang Helaph Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 1:49 pm
kamu jangan nyegat2 keyakinan orang…
pengetahuan kamu soal agama itu dangkal sekali,,,,,,
o udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 11:17 am
to susur,,,keyakinan seseorang tdk akn berubah meski di ancam atau bahkn di iming2 skalipun,di 2kitab yang anda sembah2 itu isinya kan cuman iming dan ancaman doank,jd kalo belajar yang begituan sama aja ngajarin anak TK.di iming2 biar mau,,,,,,,trus di ancam biar takut………….BENER KAN
92. Hariyanto Berkata:
Maret 19, 2010 pukul 9:44 am | Balas
ajaran SSJ yg dipaparkan diatas bener2 ilmu tingkat tinggi, saya belum bisa memahaminya , tolong kalo ada info dimana sy dapat bisa belajar ilmu seperti SSJ di daerah jakarta selatan atau tangerang mohon hub saya di email hari_flow@yahoo.co.id agar saya tidak tersesat dalam memahaminya…
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:26 am | Balas
risikonya kamu bisa sesat dari ajaran islam..mau ??
93. teguh eko prasetyo Berkata:
Maret 21, 2010 pukul 6:55 am | Balas
matur nuwun, tesih wonten tiyang ingkang saged/gadah manah kang sae maringi ajaran ssjenar,damel koca pengilon kulo sakadang,bilih sarekat meniko taksih dereng menopo-menopo,terus ningali wonten jawi sakmangke, saged angrumangsani …. bilih sarekat taksih DASAR. HE..HE..RAHAYU.
94. Sang helaph Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 5:37 am | Balas
I LOVE YOU Syekh Siti Jenar
* susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:24 am | Balas
Hahaha…LOVE sama siti jenar..emangnya kamu pernah jumpa ?
LOve itu kedua ortu, agamamu,tuhanmu tiada yang lebih baik dari itu.
terima kasih
o Anonymous Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 1:38 pm
siti jenar memang belum pernah menemuiku, tapi ajaranmya ada di hidupku….
buatku orang tua nomer 2, nomer 1 adalah TUHAN SANG MAHA TUNGGAL.
o badra Berkata:
Mei 25, 2010 pukul 11:14 am
emang LOVE itu ada dimana?
* ku2 Berkata:
Juni 10, 2010 pukul 9:05 am | Balas
salam.
love ada di mana-mana. barang diminta, datang la dia.
95. susur Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 8:21 am | Balas
KALIAN SEMUA APA PAHAM MAKSUDNYA SYECH SITI JENAR ??
SYECH SITI JENAR ITU MITOS APA FAKTA, ITU SAMPAI SEKARANG MASIH JADI PERGUNJINGAN.
SYECH SITI JENAR ITU ADA ATAU CUMAN DONGENG ?
SAMPAI SEKARANG TIDAK ADA YANG TAHU PASTI.
KALIAN SOK TAHU SEMUA.
BERLAGAK PAHAM. MENURUTKU ITU SEMUA KELUAR DARI AJARAN ISLAM YANG SEBENARNYA. YAITU aL QUR’AN DAN HADIST.
* Sang Helaph Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 1:46 pm | Balas
hai susur,,!!!.saya helap dari madura…
saya keturunan ke 15 dari sang syehk
kalau kamu pengen tau atau belajar tentang syehk siti jennar
kamu bisa langsung ke madura,,,
dan yang sebenarnya sok tau itu kamu,,,!!
BILA KAMU MASIH MERAGUKAN AJARANMYA SITI JENAR, PENGETAHUAN AGAMAMU MASIH DANGKAL DAN PERLU DI PERDALAM LAGI.
o Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:11 pm
siti jenar gak pnya turunan,,,,, tapi kalu darah turunan mungkin ada tapi bkn sampean…..
* udin Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 11:25 am | Balas
orang yang ilmunya dangkal ya seperti sdr.SUSUR itu.perbedaan di anggap sbg musuh……dan masih banyak orang2 seperti SUSUR di negeri ini, mn mungkin ada kedamaian di negeri ini jika susur berkeliaran
* wong cubluk Berkata:
Juli 13, 2010 pukul 4:14 pm | Balas
Saudara susur, sepertinya saudara perlu belajar sejarah tanah jawa sebelum membaca karya anak jawa (sst). Ataukah memang anda membutakan mata terhadap sejarah?? Maaf….. Saya menghargai pikiran Syech Siti Jenar pada jamannya sebagai karya pikiran yang ulung….. walaupun saya bukan pengikutnya…. Jadi kalau anda tidak sependapat tidak usah meradang. Tanah Jawa dan budayanya sudah ribuan tahun berkembang…. peace!
96. Sang Helaph Berkata:
Maret 24, 2010 pukul 1:51 pm | Balas
wahai sang prabu satmata,,, berilah sedikit ilmu yg kau bawa padaku, tapi kamo kau berkenan, berikanlah semuanya..
97. firman Berkata:
Maret 25, 2010 pukul 1:10 am | Balas
Hehe… Mf ya!!! Mas” Smua Comentnya ko’ Jdi Pada Kna Drah Tinggi ya???
98. M.Yusuf adi pamungkas Al-as'ari Berkata:
Maret 26, 2010 pukul 4:17 pm | Balas
belajarlah bermain CATUR itulah hidup HITAM DAN PUTIH yang NYata, belajarlah miskin ilmu, “belajarlah salah” maksudku sabarlah bila disalahkan karena memang salah tempatku,benar menurut kita belum tentu untuk orang lain… WAHAI SEMUA ingatlah kita masih didunia gak ada yang tahu apa yang terjadi pada kita secara pribadi kedepan… tataplah dengan apapun kemampuanmu dengan jujur dan dewasa yang sejati… jangan mudah terpengaruh dengan apa yang tidak engkau pahami sebelum pernah mengalami… siapapun kita adalah manusia yang ada kekurangan… tiada gading yang tak retak,tapi karena retak itulah dikatakan gading, jika tidak retak maka bukanlah gading asli tapi palsu…. WAHAI semua ingatlah berfikirlah sesuai porsi peran hidupmu kajilah hidupmu dan kejadianmu… siapa kita sebenarnya?.. kenapa kita lahir?…. kita lahir dan mati tidak mintak…. sadaralah ada yang SAMAR SEJATI,ada yang SAMAR PALSU, dan ada yang diantara SEJATI DAN PALSU… waspadalah karena apa yang kita angankan,kita pikirkan,kita ucapkan, kita perbuat kepada apapun ada perhitungan… Nikmat ALLah manakah yang telah kita dustakan… jangan keblabasan… jangan jadi firaun dalam dirimu dan keluargamu serta masyarakatmu… yang ingin menguasai dan mendapat gelar atau nama… segala titipan pasti akan kembali… carilah jalan hidup yang wajar menurut yang anda pahami dan disiplin ilmu yang diperoleh…menurut fak masing-masing…semarakkan dunia ini…rukunkan nafsu anda… rukunkan akal,hati dan pikiran kita… semoga sukses buat alang-alang kumitir dalam mencerdaskan anak bangsa menuju budaya spritual yang dalam…bangga menjadi bangsa indonesia dan manusia manusia pilihan…yaitu umat Muhammad Yang memang terpilih dipilih dan Pilihan dari Sang Pencipta yaitu Allah yang Maha segalanya tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,tidak butuh kita tapi kita yang butuh Allah,semoga kita semua terlindung dari bisikan godaan setan dan iblis serta bala tentaranya yang telah nyata dan terbukti mampu menjerumuskan kita semua, meskipun pada dasarnya Hidup tak ubahnya seperti bermain CATUR.
99. Ronggo Jalu Berkata:
Maret 27, 2010 pukul 5:22 am | Balas
Mirip Wahdatulwujud di Iran dari ajaran Syeh Ali.
sayang bilau tidak patuh terhadap Guru (hadist Rosul artinya Tidak akan diterima Taoubatnya apabila seorang murid menyalahi Ajaran Gurunya), tampak kesombongan yang ada dalam pribadinya.
Yang perlu ditanyakan tentang Kalimat MauLaNa apayang dimatsud Mau adalah Huruf (maliqi), La berarti tidak ada apa-apa dan Na berarti manusia kalau digabung Manusia bukalah seorang Penguasa.
kalau artinya itu berarti benar yang dikatakan, kesalahannya hanyalah kesombongan dan menyalahi ajaran dari gurunya (sunan Bonang).
100. Sutrisno Purwo Atmodjo Berkata:
Maret 31, 2010 pukul 6:03 pm | Balas
Allah ya Allah….. tidak ada yang lain……karena Allah adalah Dzat yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
101. farhan Berkata:
April 2, 2010 pukul 11:10 am | Balas
manunggal ing kawolo gusti….sebener ya ajaran itu benar semua..menurut individu masing” yg mengatakan salah adalah manusia itu sendiri,apakah tuhan pernah memberi tau langsung lewat suara yg semua orng bisa dengar lo ajaran itu salah, ajaran ini lo yg benar…yg kita harus tau apa kah ada sekarang orang yg sakti seperti para org tr dahulu….yg jelas jelas masih memake ajaran kejawen.ga usah pada ribut yg penting intinya satu menyembah gusti allah.
102. Sultan Maulana Yusuf Iskandar Muda Berkata:
April 11, 2010 pukul 11:41 pm | Balas
Assamuikum Wr Wb
Kepada Penganut ajaran Syehk Siti Jenar Bahwa Kesultanan Demak Bintoro Telah Menghukum Syehk Siti Jenar Dihukum Pancung Jika ada saya akan membangun Kekuatan Baru
palsu
103. Anang Berkata:
April 13, 2010 pukul 2:58 am | Balas
***….Mualaikum…. Saya ingin mendalami tentang ajaran shekh siti jenar yang mana oleh sebagian orang di angap sesat. namun bagi saya sesat atau tidakya itu bukan masalah. Yang jelas menurut saya ajaran beliau itu (SSJ) sesuai dengan tuntutan kebenaran hakiki kehidupan manusia. mohon petunjuk untuk ajaran ini Trima kasih…… wasalam
104. javanizis Berkata:
April 17, 2010 pukul 4:43 am | Balas
AJARAN INILAH YANG AKU CARI
105. m3ytripley@rocketmail.com Berkata:
April 18, 2010 pukul 5:45 am | Balas
beliau salah satu 5
imam ghaib pngiring al mahdi nanti.
106. wawan Berkata:
April 19, 2010 pukul 2:45 am | Balas
numpang lewat masss…..Segala ilmu Allah yg punya & semua ilmu saling mendukung ! Nafsu manusia yg serakah & py bakat untuk menumpahkan darah di bumi ini ingin memiliki semua ilmu itu, namun belum tentu Allah memberikannya, krn hanya org-org yg berhati suci & terpilihlah yg diberi. Suatu ketika ada manusia yg tdk mendapat / diberikan suatu ilmu tertentu, maka manusia itu akan cenderung menyalahkan ilmu yg tidak dipahaminya. Saudara-saudara berbahagialah Anda telah diberi kebersihan hati untuk menelaah ilmu-Nya, krn ilmu itu dipelajari dengan hati bukan dgn akal semata. Rosul-pun menerima wahyu dgn dibisikan-Nya dalam hati Rosul bukan dlm pikiranya. menurut saya pikiran ini adalah kumpulan nafsu, jd sesuatu jgn dipikir dgn akal dulu tp gunakan hati, rasakan dan rasakan krn Allah itu adalah rasa.
SPECIAL ndak pakai telur to Mas Susur yg budiman tiada bijak mengkritik org tanpa memberikan solusi yg jelas disertai argumennya. Anda menghina org mencintai SS Jenar dgn alasan org tersbt belum bertemu dgn Beliau, ini berarti Anda mencemooh Anda sendiri krn sy yakin Anda cinta 100% pada Allah & Rosulullah tapi pernahkah Anda berjumpa dgn -Nya dan Rosulullah ??????? terima kasih tuk koment2 Anda yg dpt membuat tersenyum saya !!!
107. yanti erje Berkata:
April 19, 2010 pukul 4:41 am | Balas
JIKA KAU MENGATAKAN AKU ENGKAU (ALLAH) ADALAH TUHAN
SEBENARNYA ITU ADALAH PERNYATAAN SOMBONG DI ANTARA DUA PERNYATAAN……..
NAMUN JIKA KAU MENGATAKAN AKU ADALAH TUHAN
ITU ADALAH PERNYATAAN RENDAH DIRI
KARNA KEBERADAANKU BUKAN SIAPA SIAPA KECUALI HANYALAH AKBARNYA……..” ALLAH” DZAT YANG MAHA SUCI ITU…….
ADALAH KEBERADAAN DIRIKU,,,,,,,,
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:17 pm | Balas
oarang mana kamu yanti,,,, kalu msh perawan sy kawinin km……
* Anonymous Berkata:
April 21, 2010 pukul 11:21 pm | Balas
lelaki ya???????????????????????????????
he he
sy cm iseng,,,, komentar dari sy itu salah…..
sambil nunggu waktu aja…… lg nginstal kompoter diwarnet……
baca komentar pada ribut, ya udah sekalian aja biar pada ribut,, he he he orang indoonesia biasa ribut………..
108. TUHAN Berkata:
April 19, 2010 pukul 4:42 am | Balas
BIASA AJA
109. fhfhxfhg Berkata:
April 28, 2010 pukul 1:14 am | Balas
hgxhxhgxfhgxdfhg
110. muliantoro Berkata:
April 30, 2010 pukul 2:57 am | Balas
neng, nglakonine kwi mas sing abot, cobo wae aku kon ngarteke karo bapa ku : “karep ning aja ngarep-arep”, weleh kaya sepele ning jueruuu tnan…..
111. anas al irfani Berkata:
Mei 3, 2010 pukul 7:31 am | Balas
tolong saya minta alamat pa muliantoro… sebab saya punya rasa dan pemikiran sperti syekh siti jenar …… saya ingin mengadu rasa…
112. Rama Berkata:
Mei 4, 2010 pukul 1:21 am | Balas
Ane Rama bro … Artikelnya bagus bro … Ane izin copas untuk forum forjie.com yah !!!
113. Petir Saloka Berkata:
Mei 7, 2010 pukul 10:21 am | Balas
Ikut komentar ya….
Ajaran SSJ kuwi ilmu kasampurnan, ilmu suci, ilmu kanggo kondur marang Gusti, lan tatarane wis makrifat wis tekan rasa,yen ajarane dicerna nganggo akal,pikiran,nafsu,angen angen ora bakal tinemu.Ilmu Kasampurnan mung kanggo karahayon, keslametan lan tetulung, kudu siap ninggalke donya lan kadonyan.Prayogane yen meh bahas ajaranne SSJ yo kudu ngugemi ilmu Kasampurnan sik, supaya searah ora silang pendapat.
Minimal ngerteni dunungge Gusti kuwi ana ngendi, ngerti istilah urip lan sejatining urip, ngelmu kuasa, ngelmu nyata, ngelmu rasa, rasa sejati, sejatining ghaib, sukma suci, sukma sejati, dzat pribadi lsp.Ilmu kasampurnan biyen termasuk ilmu kang siningit ora diajarke sembarangan, termasuk ilmune Ratu, ilmu pribadi, yen sinau kudu ana panuntune.Istilahe wong urip kuwi mung nutugke laku supaya bisa kondur tekan pribadi dadiyo kasuwargan jati.Artine suk yen mati bisa mukswa ilang sak ragane kaya ta : SSJ, MN IV, Sn Lawu, Jayabaya lsp.
tks.
114. Bromantyo Berkata:
Mei 19, 2010 pukul 12:00 pm | Balas
Matur nuwun sanget dumateng kakang Mas AAK ingkang sampun kerso mbabar pemikiran swargi Siti Djenar wonten “bulak wewayangan / oro-oro wewayangan”– nir pager–, saenggo sinten kemawon saget “ngunduh” wohing tetuwuhan ingkang dipun deder Ki Siti Djenar, nyenyirami , andedangir murih tuwuhan punika tetep saget lestari , utawi namung “aran mengertosi” bilih wonten tetuwuhan ingkang kados mekaten, lan nganggep puniko wau tetuwuhan kados tetuwuhan sanesipun , utawi namung mampir ngaup , sakderingipun nerusaken lampah, utawi keperluan keperluan sanesipun.
Apapun itu jelas sumbangan yg memberikan kemudahan bagi yg memerlukan dan sekaligus ikut melestarikan khasanah pemikiran pemikiran yg (pernah) ada dinegeri ini , paling tidak menyediakan rujukan bagi yg memerlukan. Sekali lagi makasih.
Bagi saya apapun pendapat or pemikiran seseorang–termasuk– SSJ adalah “benar” menurut alur pikiran ybs. Tetapi akan menjadi lain –kebenran–itu , apa bila hal itu keluar dari dirinya. Dia akan berhadapan dengan pemikiran pemikiran lain yg sudah juga “keluar” dari subyectnya maupun yg masih tersimpan dalam subyect masing masing.
Apalagi klo pemikiran tsbut kemudian menyangkut hal hal or “idiom idiom” or teminologi yg juga dipergunakan oleh subyect2 lain.
Apa yg terjadi kemudian adalah reaksi –tanpa melihat iktikad yg ada dibalik reaksi– maka hal itu adalah wajar, karena mungkin saja pemikiran sang Syech juga merupakan “reaksi” dari pemaparan ke publik pemikiran pemikiran subyect lain yg ada di masyarakat sebelumnya.
Umpanya saja yg sangat sederhana : mengenai terminologi ” mati urip” , mati dan hidup.
Apabila mengikuti pemikiran sang Syech maka terminologi mati dan hidup itu ya harus memakai pengertian mati atau hidupnya SSJ.
Kalau terminologi itu di lontarkan pada kominitas yg menggunakan pengertian lain , maka yg terjadi adalah friksi.
Masalah kepiawaian penyampaian pemikiran kliatannya merupakan kunci bagaimana kebenaran subyective bisa menjadi kebenaran yg diterima bersama.
Saya kagak ngerti apakah friksi yg timbul antara SSJ dengan “Penguasa”cq para ulama , merupakan setting sang Syech atau justru dari sang penguasa . Atau andil dari kedua duanya.
Selama ajaran itu masih berada pada pagar padepokan, maka reaksi yg timbul hanya dalam wacana pemikiran or pendapat . Namun ketika murid murid sang Syech dalam mengaktualisasian ajaran SSJ , sudah menyentuh diluar komunitas padepokan , malahan ditempat umum (pasar) yg ternyata tidak sesuai dengan pemahaman terminologi masyarakat ( ingin bebas dari kungkungan “bathang” yg difahami umum “mencari mati”) , maka yg terjadi adalah huru hara.
Nah karena sudah merambah domain penguasa (ketertiban umum) maka campur tangan penguasa tak bisa dielakkan. Kurang jelas apakah ulama menggunakan penguasda atau penguasa menggunakan agama untuk menangani friksi/gejolak yg terjadi.
Saya nggak tahu apakah penyampaian “kebenaran” yg dilakukan oleh seorang SSJ yg punya kwalifikasi wali dan punya tingkatan yg “fana” , masih juga menggunakan “aku” dalam menyampaikan kebenaran apapun alasannya !? (tergambar dalam dialog antara SSJ dengan utusan para wali/penguasa).
Kalau masalah ajaran , rasanya hanya merupakan pengulangan bertemunya faham faham yg berbeda dalam menyikapi or mendekati hal hal yg sama. Kali ini dengan setting budaya Jawa dan dekorasi Hindu Budha sedang alur ceritanya dalam “kerajaan” ke Islam an.
115. Kelana Berkata:
Mei 26, 2010 pukul 8:51 am | Balas
ki nuwun lautan pangapura, menurut para leluhur,kanjeng syeh Siti Jenar: isun ya gusti ,gusti ya isun kawulane alit .manunggalin kawula gusti. pengertiane nopo ya ki…
116. jalu widibyo Berkata:
Mei 26, 2010 pukul 4:07 pm | Balas
Moho bantuannya Mas Kumitir yang terkasih.
Saya sangat tertarik dengan tulisan diatas .
Kalau boleh..,saya ingin tahu dari kitab manakah ajaran dan pemikiran Syekh Siti Jenar yang tertulis diatas.Mohon bantuannya.Sekiranya memang ada judul kitabnya,bisakah saya memperoleh copian yang aslinya dalam bahasa aslinya.
Terimaksih atas bantuannya.
jalu
117. Den Bagus Uwie Berkata:
Mei 26, 2010 pukul 5:39 pm | Balas
yang penting sudah paka kenal ama Allah kagak, atau cuman di angan-angan doang
118. prayoga Berkata:
Mei 28, 2010 pukul 7:36 am | Balas
nderek nrambul..
monggo sami dipun raosaken mawon ajaran masing2..yen raosipun tebu dipun raosaken mawi ilat.. lha yen raosing gesang mawi menopo?.. mawi batin / manah?.. yen cocok dipun agem.. boten cocok pados sanesipun.. kula pribadi cocok kalian pahamipun SSJ.. malah kula radi ekstrim malih.. bilih jagad saisinipun punika dibikin Tuhan dg bahan diriNYA sendiri.. mila kula tansah ngudi / sinau nyaketaken raos dateng Gustallah tak terputus semenitpun.. supados ayem-tentrem.. nuwun.
119. wong ndes Berkata:
Mei 29, 2010 pukul 8:43 am | Balas
lungguh jenak, urip kepenak, ora kakean lagak….!
120. kawulo gusti Berkata:
Mei 30, 2010 pukul 2:44 pm | Balas
sungguh pemahaman yg menyangkut hati yg paling dalam ????
tapi ajaran itu jg d cwat ke jalan yg sesat ????
121. banyu biru Berkata:
Mei 31, 2010 pukul 6:29 am | Balas
lantas mengapa,kebanyakan orang” yg hafal Al’Quran b’serta terjemahannya bila sudah meninggal jasad’nya utuh????????
* tyo cakep Berkata:
Juli 8, 2010 pukul 11:15 pm | Balas
bos tidak semua orang yang hafal al-qur’an bila meningal jazadnya utuh . banyak sekali( contoh di indonesia )yg hafal Al-qu’an matinya juga busuk anda aja yg menyapu ratakan masalah .busuk tidak nya manusia mati itu menjadi rahasia ALLAH SWT jd kita tidak bisa merumuskan apalagi menghitung berapa % baik buruk perbuatan manusia
* wong cubluk Berkata:
Juli 13, 2010 pukul 4:31 pm | Balas
lha…apa kalau mati jasadnya ndak atau belum busuk terus pasti masuk sorga atau mendapat kesempurnaan?…….sempit sekali pemahamannya…mammoth gajah purba itu ada yg mati ribuan tahun bahkan puluhan ribu tahun gak busuk…. apa anehnya??? Kalau aku mati mendingan jasadku cepat busuk bisa buat makanan cacing atau pupuk tanaman….kalau anda bung banyu biru?? mau jadi mummy aja? kayak Firaun dong…. heheheeeee
122. kadal Berkata:
Mei 31, 2010 pukul 12:15 pm | Balas
inalillahi waina ilaihi roji’un>>
123. dajjal Berkata:
Juni 1, 2010 pukul 5:57 am | Balas
saya adalah dajjal,kalian semua error dan gila….
124. JAKA Berkata:
Juni 1, 2010 pukul 6:08 pm | Balas
JAKA BEKATA ;SYEH SITI JENAR DULUNYA ADALAH MANUSIA TAPI KARENA KESALAHAN BICARA BAPAKNYA DIA MENJADI LUR /CACING LAUT,KARENA MASIH BAYI JENAR KULITNYA MERAH,TIDAKSENGAJA BAPAKNYA BERKATA ANAKKU KOK KOYO LUR,SEKETIKA BERUBAH MENJADI LUR/CACING,DENGAN RASA PENYESALAN BAPAKNYA MENGAMBIL TANAH LIAT CACING ITU DIMASUKAN KETANAH LALU DILEMPARKAN SAMBIL MENYAPDA JADILAH MANUSIA SETELAH MENDENGAR ILMU PANCAINDRA[SABDA TUNGGAL].PADA WAKTU SUNAN BONANG MAU MENURUNKAN ILMU ITU PRAHUNYA BOCOR LALU CARI TANAH LIAT DAN DAPAT TANAH LIAT ITU ,LALU DITEMPEL PADA WAKTU SUNAN BONANG MERAPAL ILMU PANCAINDRA TANAH ITU TERBELAH DAN KELUARLAH MANUSIA KEMUDIAN SUNAN TERKEJUT DAN BERTANYA SIAPA KAMU NAK, KEMUDIAN DIJAWAB JENAR. KEMUDIAN SUNAN BONANG BERKATA KARENA ASAL KAMU DARI SITI[TANAH].MAKA KAMU SAYA BERINAMA SITIJENAR.MENGAPA PARAWALI MENURUNKAN ILMU ITU DITENGAH LAUT.? KARENA APABILA ADA BINATANG MENDENGAR ILMU ITU,BISA BERUBAH JADI MANUSIA. CUKUP SAMPAI DISINI DULU LAIN KALI SAMBUNG LAGI.
* basir Berkata:
Juni 11, 2010 pukul 4:56 pm | Balas
kok ilmu pancadria ilmu panca dria kan gimana hakekat panca indra yg bertalian dg kuasa ilahi conto meliat di mata ada dzat ad cahya dari semesta semesta dari …… iitu hakikip pandagan mata ……………dlldll dlll dlll kok sunan bonan pakai panca dria kalau tidak tahu mohon jangan ngawur katakan saja siti jinar belumjadi seh mas??? mendengar ilmu haQ / makrifat tngkat tingggi…… terbelah keluar….dst
125. Zaenal Berkata:
Juni 5, 2010 pukul 7:39 am | Balas
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH… MANUSIA HANYALAH MAKLUK CIPTAANNYA JANGAN SAMAKAN KEDUDUKAN ALLAH DENGAN MAKLUKNYA……..KARENA SYIRIK ADALAH ……DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI…..CAMKAN KAWAN ……..MEMANG DAYA DAN UPAYA MANUSIA ADALAH BERASAL DARI DZAT ALLAH SEMATA……TAPI JANGAN SALAH PENAFSIRAN…….UNTUK ITU BELAJAR ATAU BERTANYALAH PADA AHLINYA …….
SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT……..
126. orang bodoh Berkata:
Juni 8, 2010 pukul 2:03 am | Balas
tuk memahami ajaran Syekh siti jenar perlu berguru dengan orng alim dulu baru berkomentar(jangan memahami sendiri),dalami dulu Syariat(fiqh) dan hakikatTassawuf) dengan benar.
127. Haday Berkata:
Juni 8, 2010 pukul 7:06 am | Balas
Kita hidup dengan 2 variabel yang berbeda…ada fisik ada Jiwa…fisik latihanya Syariat dan Jiwa latihannya Hakitat..kesemuanya untuk mengolah Cinta…cinta pada manusia dimensi fisik dan Cinta PadaNya dimensi Jiwa
128. basir Berkata:
Juni 11, 2010 pukul 4:48 pm | Balas
tuhan tidak bernah berkata apa tuhan punya mulut thn tidak mendengar apa karena tdk punya telinga thn tidak melihat apa karena tidak punya punya mata kalu melihat berkata mendengar dg panca indra berarti di bukan tuhan yg sebenarnya ?????? siapa tuhan yg sebenarnya
129. Prof. ilkhab salahuddin Berkata:
Juni 12, 2010 pukul 12:43 pm | Balas
Saya orang dari pilipin perna di sabah, malaysia tahum 1995. Dan saya berjumpa dengan beliau bernama Abang Alimuddin di Sandakan, Sabah. Saya belanjar ilmu haqiqat dengan nya tental pelajaran Wali Siti Jenar.
Pemikiran dan Ajaran tuan itu adalah di makam tawhidul uluhiyya (menuggalkan Allah). Kalau ilmu itu dihukumkan oleh orang yang berilmu didalam tawhidul ubudiyya (mengabdikan pada Allah) tentu ia tidak mengartikan dan seterusnya dihukumnya itu sirik.
Tetapi kalau dipandangkan dimana yang sirik atas 2 tawhid itu tentang ujudullah, ubudiyya ialah yang tawhid menduwakan kepada ujudullah. Tetapi uluhiyya itu kerna proces nya melaysahkan diri kemanusiaan akhirnya kita akan berpastikan, itulah ilmu nya yang dapat menunggal kan Tuhan semata matanya.
Shukur alhamdulillah
Prof. Ilkhab
June 12, 2010, Philippines
130. JAKA Berkata:
Juni 17, 2010 pukul 7:46 am | Balas
sunan bonang berasal dari cina.nama bonang diambil dari bo-nang. bo bahasal dari cina artinya.tidak ada…nang dari bahasa jawa artinya laki-laki.
jadi artinya sunan bonang tidak punya burung,karena sudah dipotongnya sendiri,dan diberikan kepada sudarinya,yg mengira dia sukapadanya. dan menunjukan bahwa sunan bonang sudah meninggalkan rasa kesenangan dunia.jadi yang ingin mempelajari manunggaling kawulo gusti, apabila masih ada rasa senang terhadap kesenangan yang ada di dunia ini,percuma tidak akan sampai dan bisa jadi gila.apabila rasa duniawi sudah bisa dihilangkan akan timbul rasa sejati. sejatinya hidup…..dan yang ini tidak bisa ditulis dengan kata kata hanya bisa dirasakan,kepada yg melakukan.rasa yang tak pernah anda rasakan.roso pangroso.cukup sampai disini dulu.
131. Irtosuharto Berkata:
Juni 18, 2010 pukul 1:34 pm | Balas
Rahayu. konon menurut cerita SSJ punya guru Kyai pengging dan murid Kyai penggung serta Sunan geseng yang dihukum mati dengan dibakar dialun-alun Demak, akan tetapi tidak mempan, dan Sunan Geseng lari kebarat kearah bagelen serta menghilang beserta ajaran SSJ. ditahun 1857 zaman belanda muncul di bagelen aliran kebatinan dengan tujuan utama adalah muksa. Ajaran yang hilang selama beberapa generasi dari zaman kerajaan demak, muncul lagi dijaman belanda dengan ajaran yang mungkin sama(?) didaerah dimana ajaran itu hilang. Dugaan saya adalah ajaran itu diwariskan secara turun temurun secara rahasia dari ayah ke anak dan kecucu sebelum akhirnya terbuka lagi ke umum setelah hilang beberapa generasi (?). nuwun.
132. gendz Berkata:
Juni 20, 2010 pukul 6:26 am | Balas
sesungguhnya, dalam memahami ajaran islam sangat mudah dan sederhana..lihat saja Al quran dan sunnah Rasulullah saw ,serta rukun islam, yaitu 1. mengucapkan kalimat syahadat..2. sholat 5 waktu..3 puasa..4 melaksanakan haji bila mampu..5 membayar zakat..jadi buat apa kita dipusingkan oleh ajaran2 tasawuf, yang memiliki beberapa tingkatan..jalani saja ke 5 rukun islam tersebut…nabi muhammad saw juga manusia biasa sperti kita, beliau berdagang, mempunyai anak istri, pokoknya ber aktifitas seperti manusia biasa layaknya kita..tidak ada beliau bertapa, atau apalah yang..cara mendekatkan beliau dengan Alloh ya cuma satu, yaitu sholat, doa dan dzikir..
manusia hanyalah mahluk ciptaan Alloh, dan sudah seharusnya kita berserah diri dan memohon ridho Nya..
jadi, untuk anda yang masih mempelajari ajaran syekh siti jenar, ya monggo, tetapi ingat, itu bukan merupakan islam, jadi anda tidak perlu membawa ayat2 Al quran maupun hadits2 Rasulullah saw..wong kalian sudah menasbihkan bahwa tuhan adalah diri kalian sendiri..mending kalian membuat agama baru saja atau aliran kepercayaan..jangan membawa ajaran2 islam lagi karena hal ini sangat bertentangan dengan konsep ketuhanan dalam islam
133. Irham Al-Firdausi!!! Berkata:
Juni 20, 2010 pukul 7:22 am | Balas
Diamlah bila yang belum mengerti islam sesungguhnya. Otak dan kewarasan kalian belum sampai untuk menyatakan ini adalah mudhorat atau hasanah. nikmati saja suguhan sohib ini. Allah melindungi kalian yang selalu berfikir tentang ke esaannya!!! Dialah Zat yang tak bisa kalian terka, tak di atas langit dan tak di mana2 melainkan kembali kepada iman anda!!!
134. Irtosuharto Berkata:
Juni 20, 2010 pukul 5:22 pm | Balas
ada satu sifat Tuhan yang belum atau jarang terjamah oleh pikiran manusia, akan tetapi sudah diungkap oleh para leluhur kita yakni sifat Tuhan “Sinusup Saliring Dumadi”, Tuhan itu menyelimuti seluruh makhluknya. ada ayat dari kitab suci yang menyatakan Tuhan lebih dekat dari urat Nadi kita.
Sifat menyelimuti ini di alam ada pada udara yang menyelimuti bumi,didalam botol kosong ada udara tetapi udara bukan botol, di air ada udara (ikan bisa bernafas) tetapi air bukan udara.
Kalau boleh saya katakan didalam makhluk Tuhan ada Tuhan yang menyelimutinya.
didalam manusia ada Tuhan, tetapi Tuhan bukan Manusia
Karena itulah SSJ mengatakan Ingsun iku sejatine Allah, dan bukan aku, itu yang harus dipahami oleh semuanya, meskipun kalau diartikan adalah artinya sama yaitu saya.
Yang dimaksud Ingsun adalah Tuhan yang menyelimuti manusia itu, dan Tuhan itu tetap Esa adanya. Esa dan menyelimuti seluruh makhluknya.
semoga pemikiran ini membuka wacana kita.
Rahayu
135. kalimat syahadat Berkata:
Juni 22, 2010 pukul 5:51 am | Balas
Salam ku untuk semua penganut ajaran MAHA SUCI ALLOH
BILA KAU INGIN KENAL DENGAN NYA MAKA KENALILAH DIRIMU SENDIRI,BILA KAU INGIN DEKAT DENGAN NYA MAKA KENALILAH NABIMU SENDIRI (MUHAMMAD SAW),JIKA KAU INGIN BERSAMA NYA(ALLOH) TURUTI APA PERINTAH DAN KEHENDAK NYA (ALLOH)
MAKA SELURUH ANAGGOTA BADAN MU AKAN MENJADI ANGGOTA NYA(ALLOH)
Maaf saudaraku pembahasan buku SSJ jgn di sampaikan kpd orang2 awam nanti bisa salah jalan,pokok pembahasan buku ini hanya bisa disampaikan kpd orang2 yg sudah mempunyai cukup ilmu.
Wahai saudaraku penganut ajaran MAHA SUCI ALLOH
jika kau ingin selamat dunia/akhirat ikutilah ajaran NABIMU(MUHAMMAD SAW)JIKA KAU BERIMAN KEPADA NYA(ALLOH)
MAKA IMANNILAH NABIMU DAN LENGKAPLAH SUDAH KE IMANNANMU.
* irwan Berkata:
Juli 10, 2010 pukul 4:13 pm | Balas
sesungguhnya “Tiada Tuhan selain Aku”
136. Hamba Allah Berkata:
Juni 22, 2010 pukul 11:02 am | Balas
kita hidup gak usah aneh-aneh…gak usah percaya dongeng,cerita rakyat,ajaran2 yang aneh dan muluk-muluk yang sulit dimengerti,kita cukup hidup dengan sederhana…apa adanya sesuai apa yang kita rasakan…rasa yang jujur dan ihklas tanpa di pengaruhi akal fikiran yang sebenarnya banyak menipu….gak usah mengakui apa yang tidak pernah dirasakan…ojo rumongso marang opo sing durung dirasakake….ora usah rumongso iso…..lugu wae..opo anane….sing penting ati biso tentrem,jenjem,ayem lan…IHKLAS NOMPO KANYATAN OPO WAE….SUMARAH ING GUSTI SMELEH ING KAREP….RAHAYU..RAHAYU..RAHAYU SAGUNG TUMITAH….NYUWUN PANGAPUNTEN INGKANG AGUNG.
138. Anonymous Berkata:
Juni 22, 2010 pukul 3:10 pm | Balas
jika kau yg brkeyaQnn islam kmblikn pd apa yg sdh diturunkn, disunahkn trhdp org2 yg sdh dbri ni”mat sblm Qt & cernalh dg akal sehat.
139. muhammad ardiansah Berkata:
Juni 24, 2010 pukul 12:18 pm | Balas
jangan anggap remeh agama kalau belum paham betul apalagi menggampangkan agama
140. poerwandi Berkata:
Juni 29, 2010 pukul 9:52 am | Balas
dulu ajaran ini disimpan oleh penganutnya sangat rapat dan baru di ajarkan bila sudah dianggap baligh, sementara hakekat baligh itu ialah bila engkau sudah tahu bahwa engkau akan kembali kepada Allah. kalau ilmu hanya ingin dijadikan sebuah wacana maka hanya akan merendahkan ilmu tersebut.
141. Raden Abdul Jalil Berkata:
Juli 1, 2010 pukul 3:16 am | Balas
Sbenarx Syekh Siti Jenar/ syekh lemah abang /Raden Abdul Jalil itu benar yg salah itu hanya orang2 yg tidak mengerti atau salah mentafsirkan aja.
* irwan Berkata:
Juli 10, 2010 pukul 4:18 pm | Balas
menurut ku tdk ada orang2 yg mengerti ttpi mereka tdk mau mengerti karena pendengaran mereka dan penglihatan mereka tlah tertutup…(oleh ilmu pengetahuan)mereka merasa cukup.ssngguhnya mereka termasuk orang keras kepala.
142. ali Berkata:
Juli 4, 2010 pukul 6:40 am | Balas
alhamdulillah,
keinginan mengenal itu lain dari yg sudah mengenal,
dari itu apa2 perselisihan itupun,jalan utk mengenal juga,
dari itu juga,hendaklah kita memerhatikan dgn mata hati yg luhur tntg apapun yg dibahaskan.
indahnya pemahaman tergantung pada apa yg diberi olehnya,sesuai
dgn kehendaknya.
APA YG PASTI MATI DDALAM HIDUP,HIDUP DALAM MATI ITU,TAK TERUNGKAP OLEH KEFAHAMAN,
143. tyo cakep Berkata:
Juli 7, 2010 pukul 3:59 pm | Balas
kalau dirumuskan ajaran siapa yg benar kita tidak dapat menemukan jawaban yg pasti krn stiap pndapat berbeda2/ krnnya itulah kita harusnya pandai berfikir & berzikir mana ajaran yg sdh dipolitisi & mana ajaran yg tidak & dari mana sumber ajaran tersebut krn suatu ajaran bila sudah dibumbui dgn aroma politisi sebab akibatnya sdh psti ada& kebenarannyapun tidak diragukan lagi dikalangan itu sendiri tapi bila ajaran tersebut dilontarkan keluar pasti akan PRO/KONTRA krn pelontarannya -sepaham / tidak sepaham jadi untuk perlu kita berpikir ,berzikir (asal tidak sampai kafir)SEGALAH PERBUATAN BAIK BILA DIDASARI DENGAN HARAPAN MENDAPAT PAHALANYA MAKA SEMUA AKAN SIA SIA & BILA PERBUATAN BURUK BILA DISESALI & TIDAK AKAN MELAKUKANNYA LAGI KEMUNGKINAN SELAMAT BISA DIHARAPKAN ( air tidak akan pernah berfikir bahwa pahalanya begitu besar untuk kehidupan. matahari tidak akan perfikir kalau krn jasanya dunia bisa terang coba anda berfikir bila contoh ciptaan ALLAH SWT tsb NGGONDOK (dalam bahasa jawanya ) apa jadinya, oleh sebab itu kita sebagai manusia jangan cuma bisa MOCO (baca) tapi cobalah untuk bisa NGOCO (ngaca/bercermin)yang arti katanya kita jdi manusia jangan cuma bisa membaca kesalahan orang lain tapi kita harus sepandai mungkin bercermin pada diri sendiri apa kita udah benar.WASALAM MATURNUWUN
* irwan Berkata:
Juli 10, 2010 pukul 4:23 pm | Balas
aku malah mndukung pd orang2 yg mnjalankn ksalahan karena Alloh mnciptakn hukum stabil…mka terciptakan surga dan neraka.
dlm ket…”masuklah kedalam surgaKu dengan ruku”dimana ada pintu masuk maka psti ada pintu kluar…
144. tyo cakep Berkata:
Juli 7, 2010 pukul 4:18 pm | Balas
bos tidak semua orang yang hafal al-qur’an bila meningal jazadnya utuh . banyak sekali( contoh di indonesia )yg hafal Al-qu’an matinya juga busuk anda aja yg menyapu ratakan masalah .busuk tidak nya manusia mati itu menjadi rahasia ALLAH SWT jd kita tidak bisa merumuskan apalagi menghitung berapa % baik buruk perbuatan manusia
* Anonymous Berkata:
Juli 11, 2010 pukul 4:23 pm | Balas
ssngguhnya ALLAH tidk merahasiakan sgla sswatu…kita nya aj yg tidak tau Posedur-Nya.krena ada keterangan bhwa:smuanya akan dikembalikan kpd Tuhannya…
tntu rumusannya sperti matematika…kyknya kitanya yg kurang tuk ber-tapakur….
145. ali Berkata:
Juli 9, 2010 pukul 4:55 pm | Balas
MARI KITA BERSAMA SAMA DIAM,DIAM,DAN DIAM DAN TERUS,
NAH,AKU DIAM,KAU DIAM,MEREKA DIAM,
SEPI SKRG KAN,MASAKAN…………………………
JALANKU,JALANMU,JLN MEREKA,
ADUH……………………………….AKU TAK BERDAYA TANPA DAYA
146. irwan Berkata:
Juli 10, 2010 pukul 3:57 pm | Balas
dzatidiri atw jatidiri……
yang jelas dzat diri manusia itu apa….
apa yg kmu makan? apa yg kamu pakai? dmn tmpat tinggal mu?
147. irwan Berkata:
Juli 10, 2010 pukul 4:08 pm | Balas
apakah Yang Maha Pencipta ikut cmpur di khidupan ini???
aku rasa tdk…dan aku pikir Kekuasaan-Nyalah yang bergerak scara otomatis sesuai dengan tingkah laku manusia itu sndiri.
dan dlm keterangan (al-qur’an) dosa seseorang tidk dpt ditanggung oleh orang lain…
dan apkah bnar bahwa Alloh pertamakali Menciptakan hukum sebab akibat dulu sblm menciptakan sgala sswatunya….
“Aku berdiri sebelum bumi tak berbentuk dan langit masih berupa asap yang menyelimuti palung dan ruh Tuhan bergerak diatas air”
148. cah angon Berkata:
Juli 15, 2010 pukul 5:39 am | Balas
sudahlah daripada saling debat dan mulai ada yang debatnya tidak sehat, mari nanti kita buktikan sendiri saja di akhirat kelak siapa benar, siapa yang spertinya benar, siapa yang mengaku-2 benar tapi hanya melakoni misi-misi syaiton yang jelas-2 musuh kita bersama.
Tinggalkan Balasan
Klik di sini untuk membatalkan balasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar